17|| Kecupan Pertama

4.9K 412 100
                                    

Follow Instagram

@arcalion.danuarta
@syauqi.alghifarii
@daniel.pradanaa
@sarga.pranata
@haikal.bagaskara
@kingsword.gang
@lorenza.aiswara
@wp_penasenja04
@arczdaa_
.

2500+ kata untuk hari jadian pertama mereka, Lion dan Lorenza.

Akun wattpad bunas jangan lupa di FOLLOW 😇

.

.

.

.

Lion menepikan mobil miliknya yang berwarna hitam itu di depan warung makan kota Bandung yang bertuliskan 'Warung makan Buk Ana'. Ia turun terlebih dahulu dari dalam mobilnya dan berlari mengitari mobil berniat membukakan pintu untuk Lorenza. Namun sialnya Lion kurang gesit melakukan tindakannya, karena hal itu bertepatan dengan Lorenza yang baru saja membuka pintu mobil untuk keluar.

Lion yang menyadari jika keberadaan dirinya itu menutupi jalan Lorenza pun menggeser posisinya berdiri di samping pintu mobilnya.

Raut wajah Lorenza tampak seperti kesakitan, ia sesekali berdesis kala kakinya itu di buat gerak.

"Gue gendong, ya?"

"Ng-ngga usah," jawabnya masih sesenggukan sejak tadi.

"Gue papah, juga gamau?"

Lorenza menggelengkan kepalanya seraya berusaha untuk keluar dari dalam mobil. Namun karena kakinya yang terlalu lama tertekuk itu membuat ia kesusahan untuk keluar menurunkan kakinya dari atas mobil Rubicon warna hitam yang pijakan antara tanah dan mobilnya lumayan tinggi.

Lion yang tak tega melihat Lorenza yang semakin kesakitan pun langsung saja meraih sebelah kanan tangan Lorenza untuk ia lingkar kan di lehernya. Sementara untuk menjaga agar tubuh Lorenza tidak jatuh Lion pun merangkul pinggang ramping Lorenza. Tindakannya itu tak mendapat penolakan dari Lorenza. Sang empu hanya diam tak berbicara, sebisa mungkin Lorenza menahan rasa sakit karena dengan agak kasar Lion merangkul badannya dan menurunkannya dari mobil.

"Udah-udah, gue bisa sendiri," tolak Lorenza seraya menarik tangannya yang bertengger di leher Lion.

Lion hanya bisa kembali pasrah menghadapi sikap Lorenza yang baru saja di lakukan itu. Lelah sudah ia membujuk Lorenza, mengingat gadis di depannya itu sok-sokan terlihat kuat namun nyatanya mesih sesenggukan menahan rasa sakit.

"Kok sakit banget sihh ...," rintih Lorenza berusaha berjalan dengan menyeret kakinya.

Sementara seorang ibu pemilik warung yang melihat Lorenza kesusahan berjalan pun langsung cepat-cepat berlari menghampiri Lorenza yang berjalan tertatih-tatih menuju warung makannya.

"Ayo, ibuk bantu, neng," titah sang ibu seraya menuntun tubuh Lorenza.

"Makasih buk, maaf ngerepotin," ucap Lorenza merasa tak enak karena telah merepotkan sang ibu.

Sedangkan ibu pemilik warung malah tersenyum sumringah seraya membantu Lorenza untuk duduk di kursi. "Duduk sini ya, neng,"

Lorenza mengangguk patuh. "Iya buk, sekali lagi terimakasih, buk. Maaf ngerepotin."

ARCALIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang