12|| Bekal Spesial

5.3K 446 125
                                    

Follow Instagram

@arcalion.danuarta
@syauqi.alghifarii
@daniel.pradanaa
@sarga.pranata
@haikal.bagaskara
@kingsword.gang
@lorenza.aiswara
@wp_penasenja04
@arczdaa_

.

.

.

.


Deva yang tengah tertidur nyenyak menyelami alam mimpinya itu terbangun dengan kesal akibat ada suara benda jatuh dari luar kamarnya berkali-kali. Telinganya ia tutup rapat menggunakan bantal, namun sangat di sayangkan dirinya sudah terusik, jadi mau tak mau ia bangun dari tidurnya dan menghampiri ke arah suara benda jatuh itu berasal.

Setibanya di dapur, Deva di buat menganga dengan keadaan dapur yang sangat berantakan, wajaan dari berbagai ukuran turun semua, mulai dari panci, teflon, dan alat penggorengan semua juga ikut turun. Deva menatap ke arah pijakan kakinya karena ia merasa ada benda yang mengganjal di sandal yang ia pakai. Saat ia melihat ke bawah ternyata pisau lah yang ia tapaki, cepat-cepat ia memindahkan pijakan kakinya dan beralih menatap Lorenzo yang sedang membersihkan dapur.

"Dek, lo kira kayak gini ngga bahaya?" tanya Deva seraya mengambil pisau itu dan menaruhnya di tempat cucian piring.

Sedangkan Lorenzo yang di tanya hanya cengengesan masih dengan mengelap kompor. "Iya-iya bang Dev, maaf."

Deva memicingkan matanya menatap makanan yang sudah tersaji di meja makan, terlihat enak dan menggiurkan.

"Tumben lo masak dek, buat bekal ya?" Deva mencomot ayam yang tersaji di piring.

"Iya, buat bekal untuk sekolah."

"Gue makan boleh ngga nih."

"Iya boleh, asal jangan ambil yang udah Enza taruh kotak makan sama nasi yang udah Enza siapin di piring, itu buat sarapan Lorenza."

Bukannya mendengarkan perkataan sang adek, Deva malah menyatap nasi yang sudah Lorenza siapkan di piring, ia makan lahap seolah melupakan perkataan Lorenza.

"Sebelum makan minum du- ... ABANG!!!" Lorenza menatap garang ke arah Deva yang sedang asik memakan nasi miliknya. "Ambil sendiri lahh bang, itu kan punya Lorenza," rajuk Lorenza.

Deva yang tau Lorenza merajuk pun mendekatkan dirinya di samping tubuh Lorenza. "Hadap sini, mulutnya mangap lebar."

Lorenza melemparkan tatapan bingung ke Deva. "Mau apa?"

"Ckk, tinggal mangap apa susahnya, dek,"

Lorenza pun nurut, ia membuka mulutnya dan sesuap nasi dengan ayam masuk ke dalam mulutnya, ternyata abangnya itu menyuapi dirinya.

"Udah, gausah marah. Abang suapin nih," ujar Deva sembari tersenyum menatap adeknya itu.

Lorenza juga membalas dengan senyuman, ia kembali dengan aktivitas membereskan dapur. Sedangkan Deva kembali makan dan sesekali menyuapi Lorenza.

Setelah selesai membersihkan bagian kompor Lorenza berniat untuk mencuci peralatan dapur yang kotor. Namun saat ia hendak mencuci teflon tangannya di tahan oleh Deva.

ARCALIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang