33|| Secuil Rasa Peduli

1.7K 216 102
                                    

Follow Instagram

@arcalion.danuarta
@syauqi.alghifarii
@daniel.pradanaa
@sarga.pranata
@haikal.bagaskara
@kingsword.gang
@lorenza.aiswara
@wp_penasenja04
@arczdaa_

.

.

.

.


"Ohh, jadi ini ulah kalian berdua?" Lorenza melemparkan tatapan sinis nya ke arah Askar dan Ditto yang hanya diam. Mereka berdua terlihat seperti seorang artis yang sedang berakting, berpura-pura seolah tak tahu apa yang terjadi.

"Lo ngga perlu nyalahin Askar sama Ditto. Mereka berdua malah yang ngasih tau gue."

Lion membela Askar dan Ditto. Hal itu membuat Lorenza tak habis pikir dengan jalan pikir Lion yang dengan gampangnya percaya dengan tipu daya dia manusia yang ia anggap seperti jahanam itu.

"Gue nggak nyalahin Lion, gue cuma mau ngomong kalo mereka ber--"

"Lo disini jelas-jelas salah, Za, kenapa lo masih ngelak terus. Lo sendiri juga bohongin gue demi balesin dendam temen lo yang statusnya adalah musuh bebuyutan cowok lo sendiri." Lion memotong ucapan Lorenza tanpa menunggu Lorenza menjelaskan masalahnya.

"Biar gue jelasin dulu," pinta Lorenza seraya berjalan mendekat ke tempat Lion berada.

"Jelasin gimana, hmm?" tanya Lion saat Lorenza sampai di hadapannya. "Jelasin kalo lo itu aslinya suka sama Heaven, iya gitu?"

Perkataan yang di lanturkan Lion mampu membuat Lorenza tercengang. Bagaimana bisa, Lion berkata seperti itu kepadanya.

"Maksud lo apa Lion!! Heaven itu teman gue dari SMP, gue sama dia cuman sekedar teman!! Ngga ada perasaan lebih."

"Kalaupun lo punya perasaan lebih ke dia, gue juga gatau."

"Lo ngeraguiin rasa cinta gue ke lo?"

"Coba lo introspeksi diri, cewek yang jelas-jelas udah punya pacar rela balesin dendam teman dekatnya tanpa izin ke pacarnya terlebih dahulu."

"Gue ngga izin lo itu karena ada alasan, gue juga gamau bohong ke lo. Tapi keadaan nuntut gue untuk bohong, karena gue gamau lo sama anggota geng lo pecah belah."

Lion tertawa kala mendengar jawaban dari pacarnya itu.

"Jawaban lo ngga masuk akal," Lion sedikit menundukkan kepala. Ia menyamakan tingginya dengan tinggi Lorenza. "Lain kali kalo mau cari alesan yang masuk akal dikit, biar kalo mau bohong ke cowoknya itu ngga keliatan."

Usai membisikkan kalimat itu, Lion segera pergi meninggalkan Lorenza sembari mengajak Askar dan Ditto. Mata Lorenza berkaca-kaca, kala dirinya di tinggalkan begitu saja oleh Lion tanpa sempat menjelaskan alur permasalahannya. Ia tak menyangka jika Lion lebih mempercayai perkataan Askar dan Ditto daripada mendengarkan penjelasannya.

"Za, lo gapapa kan?" tanya Sarga yang menghampirinya.

Cepat-cepat Lorenza mengelap air matanya menggunakan dasi di bajunya. Ia takut jika Sarga melihat dirinya menangis.

ARCALIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang