Asa yang di hancurkan.

378 66 8
                                    

Bisakah kamu bertahan sebentar lagi?Aku janji hanya untuk sebentar___




















Angin  menemani langkah Mahen untuk pergi ke tempat pak Rt hari ini, ia berjalan sendiri tanpa sahabat-sahabat nya. Tadi siang ia mendapatkan telfon dari Rumah Sakit jika Jendra besok sudah boleh keluar dari Rumah sakit.

Tentu kabar itu membuat Mahen bersorak bahagia, ia bersyukur akhir  nya setelah sekian lama Jendra berada di rumah sakit.

Mahen sudah berencana menyiapkan kejutan untuk Jendra besok, ia sudah membuat banyak rencana yang akan mereka lakukan. Pasti menyenangkan menghabiskan waktu ber dua bersama sang Adik.

Bermain, makan, tidur, dan bercerita bersama. Membayangkan saja Mahen sudah tersenyum bahagia.

Mahen memutar arah, ketimbang  memilih untuk segera pergi ke rumah pak Rt untuk bekerja, ia malah berjalan menuju sebuah jembatan yang tak jauh dari sana. Ia berencana akan langsung pergi ke rumah sakit setelah berhenti di Jembatan untuk melihat sunset.

Mahen terus melangkah sambil senandung kecil, Senandung yang sama berulang  kali.

"Gara sama Dewa lagi apa ya?" gumam Mahen yang tiba-tiba teringat ke dua sahabat nya, 

Ah, pasti ke dua nya tengah bersenang-senang dengan dunia baru mereka. Dunia di mana kebahagian mulai menghampiri ke dua nya.

Mahen memang belum tau masalah baru yang menimpa Segara.

"Tuh abang nya Jendra"

Langkah Mahen terhenti saat melihat tiga laki-laki seumuran dengan nya menghadang jalan nya. Mahen menelan ludah nya susah payah. Walau seperti nya seumuran, ke tiga orang tersebut berbadan lebih besar dari nya, terlebih lagi ke tiga nya memasang  wajah menantang.

"Kenapa?"

"Lo sama temen lo yang nutup sekolah adek gue anjing! Kalian pikir kalian sia-"

"Kalian yang bully Jendra, kalian pikir kalian Tuhan?"

"Berani lo??"

Seharusnya Mahen tidak perlu menanggapi ucapan mereka. Harus nya Mahen sadar diri jika ke tiga orang itu lebih besar dari nya. Mahen bukan Segara yang pandai bertarung, Mahen juga bukan Dewa yang bisa melindungi diri sendiri.  Mahen hanya sosok remaja yang lemah dan tak punya  apa-apa.

Harus nya Mahen sadar batas kemampuan diri nya, agar tidak berakhir  babak belur seperti ini. Sakit, Sakit sekali tapi Mahen tak bisa melakukan apapun selain pasrah tubuh nya di tendang dan di pukul berulang kali. Melawan pun rasa nya percuma, Mahen tak akan mampu. Mahen hanya berharap jika ia masih bisa bertahan semoga segera ada yang menolong nya, tapi jika memang tidak ada yang mau menolong nya, ia pasrah dengan keadaan.

"Bangsat! gara-gara temen lo si Segara Segara itu, Adek gue jadi masuk penjara!!"

"Gegara lo! Sekolah gue di tutup!"

"Gegara lo juga Sekolah adek gue di tutup!  Gak ada sekolah yang mau nerima adek gue karena dia dari bekas sekolah bullying!"

"Sampah lo!"

"Mati sana lo sama adek lo!"

"Elo hidup aja nyusahin! buru mati sana bangsat!"

Kalopsia |Treasure ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang