Halo! Author Jingga di sini ^^
Setelah satu hari lebih perdebatan batin dan perdebatan dengan beberapa orang yang aku wawancari ataupun dari teman-teman ku.Akhir nya aku memutuskan untuk melanjutkan cerita ini, entah ada atau enggak orang yang baca. Because, im happy and this my talent. I dont care bad opini. This my book, I like.
Dan aku belajar beberapa hal dari saran temen-temen ku. Salah satu nya adalah, jangan terlalu mikirin opini orang lain. Pikirin apa yang buat kamu bahagia. Karena opini orang lain belum tentu bisa buat kamu bahagia.
Buat orang yang ada di posisi ku kemarin plis banget kalian harus ngelanjutin apa yang kalian suka, jangan karena orang lain kalian kehilangan salah satu kebahagian kalian.
So..
Happy reading..
🌸🌸🌸
"Aku mungkin terlihat lemah, tapi uang ku akan menghancurkan kalian hingga tak berdaya"
🌸🌸🌸
"Hen?"
Mahen mendongak, manik sembab nan bengkak nya kembali bersitatap dengan manik Segara yang terlihat begitu khawatir.
Segara merentangkan kedua tangan nya, menarik tubuh Mahen ke dalam dekapan nya.
"Gak papa ayo keluarin semua nya. Jangan lo pendem semua nya sendirian. " Segara mengusap dengan sabar punggung Mahen, menenangkan sang sahabat yang terus menangis sejak keluar dari ruang rawat Jendra. "Lo gak sendirian Mahen" bisik nya
Mahen mengeratkan pelukan nya, ucapan Segara membuat nya bertambah sesak. Ia meraung semakin keras.
Tuhan, tolong kenapa kehidupan nya tak pernah berjalan mulus?
"Jendra..gue gak berguna hiks..!"
Dewa memalingkan wajah nya, benar benar tak ingin melihat pemandangan menyakitkan yang tengah berlangsung.
Tangan kiri nya terkepal kuat menahan sesuatu yang ingin keluar dari pelupuk mata nya.
"Enggak. Lo berguna Mahen..Jendra bisa hidup karena lo, kalau gak ada lo mungkin hidup Jendra gak akan gini..berhenti nyalahin diri sendiri.." Tangan kiri Segara mengusap lembut rambut Mahen, menyalurkan rasa tenang di sana.
Mahen semakin terisak, pikiran nya sekarang kalut. Penuh dengan perasaan benci terhadap diri nya sendiri.
Benar kata Jendra, diri nya yang menyebabkan Jendra seperti ini. Diri nya yang tak bisa membahagiakan adik nya sendiri. Dan diri nya yang kembali menghancurkan mimpi sang adik.
Tidak bisa kah diri nya berbuat dengan benar sekali saja?
Apa benar diri nya gila hingga semua yang dia lakukan selalu berdampak buruk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia |Treasure ✔️
Fiksi Remaja¡[ Tak ada yang mengasihi mereka, mereka berjuang melawan diri mereka sendiri. Memimpikan sesuatu yang sangat mustahil. Kasih sayang serta kebahagiaan..]¡ ⚠Lokal Au ⚠bukan bxb ©Frajinggadiajeng2