Segelintir Cerita dari Mereka

293 67 51
                                    

Pernah dengar istilah mulut mu harimau mu? Banyak orang yang tak terlalu mengidahkan istilah tersebut. Karena mungkin mereka hanya berfikir 'Hanya istilah untuk apa memaknai nya?'

Sadar atau tidak istilah itu nyata ada nya. Dengan mulut mu kau bahkan bisa membunuh atau menghancurkan suatu hubungan.

Mulut itu bagai pisau bermata dua. Jika kita bisa mengontrol apa yang kita ucapkan pada orang lain maka, hasil nya pun akan sempurna dan sesuai harap. Sebalik nya, jika kita tidak mampu mengontrol nya maka, percayalah hasil nya hanya akan melukai perasaan orang lain.

Satu hingga ribuan kata berisi hujatan kerap kali Segara terima. Mendorong Segara untuk membenci hidup nya sendiri. 

Wajar, setiap orang membuat kesalahan atau pun kegagalan. Tak ada yang salah dari itu, hanya saja pemikiran orang orang lah yang salah. Mereka terkadang menghakimi semua nya tanpa tahu apa yang sebenar nya terjadi.  Bahkan Tuhan saja tak pernah menghakimi hamba nya. Lalu apa hak mereka semua menghakimi nya?.

Menatap lagi ponsel nya, Segara menghela nafas nya. Kali ini Segara tak merasa sedih yang teramat, ataupun bahagia.

Kosong sekali rasa nya.

Ia benar benar tak tahu bagaimana perasaan nya sekarang.

Padahal hujatan di kolom komentar Ig nya terus berdatangan. Rata-rata mereka meluapkan emosi mereka karena masalah penutupan sekolah Jendra. Lalu perlahan rumor dan gosip milik nya dulu kembali menguak, membuat si penjilat tak tahu diri melonjak kesenangan.

"Oi!" Panggil seseorang.

Kepala Segara menoleh, menatap perempuan yang dulu sempat ia tolong-Yuki nama nya.

Entah takdir atau bagaimana, mereka kembali bertemu.

"Sendirian aja? Jomblo ya?"

Segara mengangguk, lalu tertawa renyah. Pacar ya? Segara tak pernah memikirkan nya. Jelas, mana mau ada yang dekat dengan nya selain Sahabat nya?

"Mana ada yang mau sama gue?" Ujar nya, Kepala nya mendongak menatap hamparan bintang yang sungguh menenangkan.

"Aelah, nanti gue cariin dah"

Segara melirik singkat ke arah Yuki, kedua alis nya menukik "Ini udah malem, gak takut keluar sendirian?"

"Siapa yang sendirian? Orang gue tadi nemenin temen gue yang lagi beli bahan masak di Indoapril. Dia masih di dalem, karena gue bosen makanya gue keluar. Terus liat lo lagi ngelamun, ya gue samperin aja sih"

Segara hanya menganggukan kepala nya saat mendengar penjelasan Yuki.

"Nih, gue punya susu pisang. Jangan sedih lagi."

Perempuan berwajah manis itu menyodorkan sekotak susu pisang. Segara mengambil nya, lalu segera meminum nya. Rasa manis pada susu pisang setidak nya akan membuat nya membaik.

"Gue gak tau cerita apa yang lagi lo pikirin, saran gue lo harus tetep semangat. Apapun itu gue yakin lo itu kuat. Lakuin yang lo bisa, kalau lo gak bisa yaudah. Itu titik henti lo. Jangan maksain diri" Yuki menghela nafas nya, ikut memandang langit "Hah, lucu ya..gue nasehatin lo tapi gue sendiri hampir gila karena masalah sendiri"

"Gakpapa, lagian gue gak tau apa yang gue rasain sekarang"

Yuki mengangguk paham, menepuk tiga kali punggung Segara, " Semangat! Gue yakin usaha lo sekarang bakal berhasil di kemudian hari"




































Sembari memangku sebuah buku novel, Jendra melirik sekilas ke arah pintu ruangan.

Keadaan Jendra sudah berangsur membaik, ia sudah bisa duduk dengan baik.

Kalopsia |Treasure ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang