Story kembar S

351 77 12
                                    

Kata Dewa hidup Segara itu menyenangkan. Terlahir di keluarga yang lengkap dan berkecukupan. Semua bisa dia beli dengan uang nya yang tiada habis nya.

Jika di lihat dari luar, memang hidup Segara bakal terlihat semenyenangkan itu. Tapi nyata nya, hidup Segara tak semenyenangkan itu.

Di benci Kakak nya sendiri bukan lah hal yang menyenangkan.

Dulu saat masih kecil, diri nya serta kakak nya selalu bermain bersama. Menghabiskan waktu dengan bermain musik dan terakhir pasti mereka akan berebut perhatian kedua orang tua nya.

Tetapi semenjak kakak nya menginjak Sma. Kakak nya perlahan menjauhi nya, selalu membuat masalah, dan selalu ingin di nomer satu kan. Entah perhatian, kasih sayang, atau Harta.

Saat itu Segara kecil hanya menangis di kamar, dia kesepian. Di sekolahan nya pun dia tak punya teman, mereka bilang jika berteman dengan Segara mereka akan terbawa sial.

Padahal sejati nya Segara kecil masih belum tahu apapun tentang kejam nya dunia perusahaan. Tapi dia selalu terkena imbas nya.

Hingga pada saat itu, Segara kecil meminta sang Ayah dan Ibu nya untuk pergi bersama ke Kebun binatang. Niat nya untuk menghabiskan waktu bersama.

Naas nya, saat itu mobil sang Ayah sudah di sabotase oleh musuh perusahaan Ayah nya sendiri.

Rem mobil mereka blong, Kecelakaan tak dapat di elakan lagi. Kedua orang tua Segara di nyatakan tewas di tempat sedangkan dia dan kakak nya harus di rawat beberapa bulan di rumah sakit.

Setelah kejadian itu, Pengacara keluarga nya datang. Mengatakan jika 70% hak saham di pegang sepenuh nya oleh Segara. Eni marah, dia dendam. Kenapa bukan dia? Dia kan yang tertua?

Mulai dari itu Eni benar-benar menjauhi nya, membenci nya secara terang-terangan. Bahkan dia pernah melaporkan Segara ke Pihak berwajib hanya karena hal tersebut.

Eni juga sering menghasut banyak orang agar menjauhi nya. Tujuan dia adalah agar diri nya mendapatkan seluruh harta keluarga nya.

Licik dan kotor, tapi itu berhasil menghancurkan mental Segara. Segara di nyatakan mengalami gangguan kecemasan dan ganguan traumatic pasca kecelakaan.

Siapapun yang berada di posisi Segara pasti akan merasakan hal yang sama. Sudah kehilangan orang tua nya, lalu di benci kakak nya sendiri.

Segitu nya kejam Dunia kepada Segara kecil.

Derap kaki Segara berjalan di atas marmer yang mahal nya bisa membuat kantong kalian menangis. Pengelihatan nya menangkap sosok Eni yang tengah bersantai sembari menikmati beberapa cemilan serta jus.

Ia mendengkus pelan, gaya nya angkuh sekali.

"Heh pembunuh!. Gue denger dari sekertaris lo, kata nya lo nuntut sekolah Gempita Sari?" Tanya Eni tanpa menatap atau nenoleh ke arah Segara.

Langkah Segara berhenti, tanpa menoleh pun ia menjawab "Ya."

"Buat apa? Lagian bagus dong kalau sekolah itu gak di tuntut? Sekolahan itu bakal nyelesaiin sampah masyarakat" Eni menyunggingkan senyuman nya "Termasuk lo dan temen lo" sambung Eni.

Kedua tangan Segara terkepal kuat di sisi tubuh nya, ia masih berusaha bersikap tenang saat rasa cemas dan marah hampir menguasai diri nya.

"Jaga omongan lo!"

Eni pura-pura menutup mulut nya dan berlagak terkejut. "Ups. Gue salah ngomong ya?" Lalu sedetik kemudian ia tertawa "Hahaha, dasar sampah masyarakat"

Segara diam, sebelum amarah nya semakin menjadi. Ia dengan cepat berbalik, kembali berjalan keluar. Meninggalkan Eni yang kini tersenyum penuh kemenangan.

Kalopsia |Treasure ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang