Rumah ku sudah rusak, hati ku sudah hancur, tubuh ku sebagian sudah tidak berfungsi, aku miskin di tengah keras nya dunia. Lantas, di mana lagi aku harus pulang untuk sekedar merasakan hangat nya sebuah pelukan? bagaimana aku bisa hidup dengan layak jika hadir nya sebagai penyangga hidup sudah tiada?
-Rajendra-
Mahendra Asa Anandika terlalu jahat meninggalkan adik kecil nya sendirian di tengah keterbatasan.
-KALOPSIA-
Tiga hari sudah terlewati, kematian Mahen membuat Jendra semakin terpuruk, hingga membuat Dewa maupun Segara selama tiga hari ini menginap di rumah Jendra. Selama tiga hari juga Jendra mogok makan, dan tidak keluar kamar.
Malam ini Segara di temani Haru untuk berjaga. Sadewa tengah ada kepentingan di agensi nya.
Mata Segara berkali-kali menatap labtop nya yang menampilkan cctv rekaman terakhir sebelum Mahen di temukan babak belur. Selama menginap di rumah Jendra, Segara sangat bertekad akan menjebloskan siapapun yang membuat Mahen kesakitan. Dan selama itu, ke tiga nya masih belum berbicara dengan Jendra, Remaja itu benar-benar mengurung diri nya di kamar. Pernah sekali, Segara ingin mendobrak pintu kamar Jendra bersama Haru, tetapi Sadewa melarang. Kata nya, Jendra hanya perlu waktu untuk menerima segala nya.
Sejujurnya hati Haru saat ini tengah khawatir setengah mati. Tapi, Haru harus memberikan ruang pada Jendra untuk menerima semua nya. Ia juga pernah merasakan nya, saat ia kehilangan Damar dahulu.
Dia dan Jendra berbeda, walau Jendra lebih muda dari nya, Jendra bukan orang yang mudah berbuat nekat. Ia tidak bisa menjadikan diri nya tolak ukur untuk keadaan Jendra kali ini.
Tangan nya memijit pangkal hidung nya, menatap Segara yang begitu focus dengan helaan gusar nya. Nafas Haru terdengar bergetar, firasatnya buruk.
Bruk...!!
Suara dentuman yang keras membuat Segara maupun Haru segera berlari ke arah kamar Jendra. Deru nafas ke dua nya terdengar tak karuan saat menyadari tidak ada nya kunci cadangan. Segara mengetuk pintu kamar Jendra penuh harap.
"Jendra..dengerin abang, Jendra gak sendirian, ada abang yang bakal bareng Jendra terus. Jendra.., abang mohon jangan lukai diri sendiri ya.." Lirih Segara berharap suara nya dapat terdengar oleh Jendra.
Haru mengacak rambut nya frustasi, mengetuk pintu kamar Jendra berulang kali. Berkali-kali ke dua nya menghembuskan nafas nya yang terasa begitu berat.
Dunia Jendra menjadi sangat gelap, ia kerap berkali-kali di terpa berbagai masalah yang bahkan tak bisa ia tanggung sendirian. Jendra, padahal usia nya masih belum genap 15 tahun, ia sudah harus merasakan pahit nya dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia |Treasure ✔️
Teen Fiction¡[ Tak ada yang mengasihi mereka, mereka berjuang melawan diri mereka sendiri. Memimpikan sesuatu yang sangat mustahil. Kasih sayang serta kebahagiaan..]¡ ⚠Lokal Au ⚠bukan bxb ©Frajinggadiajeng2