PROMISE

81 15 2
                                    

Jeon Jungkook berjalan di sepanjang etalase toko pinggir jalan. Seorang gadis mengikutinya dari belakang. Jungkook terus melihat pantulan dirinya dikaca etalase. Sesekali menoleh kearah gadis yang berjalan menunduk dibelakangnya.

Sekali lagi melihat pantulan dirinya dan gadis itu. hal tersebut dilakukannya berulang kali. Tidak ada yang berubah. Berapa kali pun melihat pantulan itu hanya ada dirinya sendiri yang tampak.

'Jadi benar yeoja itu..?'.

Apa ini efek beberapa hari yang lalu dia hampir mati. Mungkin sedikit berlebihan sih. Sebenarnya ia hanya pingsan karena kepalanya terbentur.

. . .

Semua dimulai ketika..

Pagi itu Jungkook bangun kesiangan.

'Siapa suruh bermain game sampai larut malam?'.

Itu sarapan tambahan setiap pagi dari ibunya sebelum berangkat sekolah. Omelan itu hanya angin lalu baginya. Dasar namja bandel. Sebenarnya ia bukan tipikal anak nakal, tapi entahlah semenjak masuk SMA jadi seperti itu.

Berlari dari lantai atas menuruni tangga, langsung menyambar sandwich diatas piring yang telah disiapkan ibunya. Memakannya dengan cepat dan langsung meneguk segelas susu. ibunya hanya menggelengkan kepala.

"AKU BERANGKAT.. ".

Berlari mengambil sepedanya di garasi dan melesat ke jalanan. Mengayuh pedalnya secepat mungkin. Di pertigaan itu Jungkook melihat seorang nenek ingin menyeberang. Akhirnya dibantulah nenek itu menyeberang dan tidak lupa membantu membawakan barang bawaan yang berat itu.

"Terimakasih nak..".

Jungkook hanya mengangguk. Setelah selesai ia kembali mengayuh pedalnya. Kali ini kecepatannya ditambah.

Saat melewati perempatan dua blok dari sekolahnya. Disinilah kesialan itu terjadi. Ban depan sepedanya mencium bumper mobil yang tengah melintas. Beruntung bukan mobil balap yang melintas. Mobil itu melaju dengan kecepatan normal.

Bagaimana keadaannya?. Mobilnya sih tak masalah hanya saja Jungkook tak sadarkan diri sejenak. Beberapa orang menolongnya. Belum sempat diangkat ia tersadar di tengah kerumunan tersebut.

"Jeoseonghamnida..".

Meminta maaf seraya membungkuk. Beberapa orang tua menyuruhnya untuk lebih berhati-hati lagi. Jungkook mengucapkan terima kasih. Mengatakan bahwa dirinya tidak terluka dan sedang terburu-buru.

Benar-benar sangat terlambat. Beruntung sepedanya tidak rusak terlalu parah, jadi ia masih bisa sampai sekolah. Jungkook tidak bisa menyalahkan siapapun. Kesialannya pagi itu murni karena kecerobohannya.

Tetap saja masih ada beberapa keberuntungan. Hal yang paling penting ia tidak akan menceritakan kejadian yang menurutnya jauh dari keren itu pada siapapun.

"Jeon Jungkook.. Jeon Jungkook.. Jeon Jungkook.. Jungkook.. hwaiting.. !".

Banyak yeoja menyemangatinya ditengah bermain basket, tetapi sayang ia tidak begitu tertarik dengan para gadis.

Selain keren Jungkook juga jago bermain basket. Tak heran jika di tahun pertamanya SMA sudah begitu populer dikalangan yeoja.

"Lihat fansmu!". Kata salah satu temannya ditengah permainan.

"Mereka cantik..". Kata temannya yang lain, tetapi tak dihiraukannya. Ia terus mendribble dan men-shot bola ke ring.

"Sudahlah kurasa dia tidak tertarik". Kata teman yang lainnya lagi. Menimpali.

. .

Ketika Jungkook dan beberapa temannya melewati koridor menuju kantin ia tidak sengaja melihat seseorang yang sedang duduk di bangku taman. Seorang yeoja yang sudah beberapa hari ini telah berhasil membuatnya penasaran.

IU X BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang