NINETEEN

106 13 0
                                    

Happy reading!!!




























Tidak hari tanpa berkelahi antara Aaron dan Evan. Dua anak manusia akan berkelahi karena masalah kecil yang selalu menjadi besar.

Keduanya terlihat masih berkelahi di belakang sekolah. Masalah sekarang adalah  Aaron marah karena salah satu anggota scorpions babak belur malam kemarin. Aaron tahu siapa pelakunya karena anggotanya memberi tahu.

Beberapa anggota Evan dengan berani menyentuh anggotanya, itu artinya Aaron harus turun tangan. Cowok itu tidak akan segan-segan memberi balasan jika berurusan dengan anggota Black Scorpions.

"Anggota lo lemah!" Ejek Evan dengan seringai dan juga kekehan kecil " Anggota lo semua lemah!" Evan mengusap sisi bibirnya yang terdapat darah segar yang mengalir.

Keduanya babak belur, tidak ada yang mau mengalah. Wajah tampan mereka berdua di hiasi dengan luka dan juga lebam.

"Anggota lo yang lemah! Lima lawan satu, lemah lo!" Aaron tak mau kalah. Cowok itu mengatur nafasnya yang terkuras habis.

"Woy! Kalau mau berantem jangan di sekolah anjir!" tiba-tiba Nurdin datang sambil membawa sapu. Cowok itu  mendekat dengan wajah waspada takut guru datang.

"Lo" tunjuk Nurdin menggunakan sapu kearah Evan membuat cowok itu tersentak kaget karena begitu tiba-tiba", "pergi lo dari sini!" Usir Nurdin.

Evan terkekeh. Dia menurut, cowok itu segera pergi dari belakang sekolah. Dengan sengaja Evan menabrak pundak bagian kanan Aaron yang terdapat luka lebam karena ulahnya sendiri.

"Dan lo!" Nurdin beralih menunjuk Aaron dengan sapunya, " di tungguin Natasha di kelasnya"

"Natasha?" Aaron mengerutkan keningnya. Kenapa Natasha belum pulang? Padahal bel sudah berbunyi lima belas menit yang lalu.

"Iya, gue kesini karena Natasha nungguin lo. Kata dia lo mau balik bareng!" Kesal Nurdin karena temanya tidak cepat tanggap.

Aaron menepuk jidatnya, dia lupa. "Yaudah gue kesana dulu" Aaron menepuk pundak Nurdin dan segera berlari menuju kelas Natasha. Cowok itu dengan cepat masuk kedalam kelas dan mendapati Natasha yang tengah menunggunya.

"Sha" panggilan itu membuat Natasha mendongakkan wajahnya. Matanya langsung membulat ketika melihat wajah Aaron yang babak belur.

Dengan cepat dia menghampiri Aaron dan langsung menangkup kedua pipi Aaron mengabaikan Aaron yang sudah meringis kesakitan.

"Akhh... jangan di pegang" Aaron menurunkan tangan Natasha yang ada di pipinya. " Sakit Sha, obatin dong" pinta Aaron sambil tersenyum berharap Natasha ingin mengobati lukanya meksipun dia tahu jika pacarnya tidak akan melakukannya.

"Yaudah ayo"

Aaron terkejut.  Biasanya Natasha akan menolak karena Aaron yang bandel. yang terus berkelahi dengan orang yang berbeda-beda.

Natasha membawa Aaron ke UKS. Dia menyuruh Aaron untuk di brankar sambil menunggunya mengambil kotak P3K .

"Sini deketan" Aaron menurut, dia mendekatkan wajahnya agar Natasha gampang mengobati luka di wajahnya. Dengan perlahan Natasha mengobati luka Aaron, sesekali Natasha ikut meringis ketika Aaron meringis.

"Jangan berantem terus kak, aku mau ini yang terakhir " Natasha menyimpan kembali menyimpan obat merahnya di kotak, setelah itu dia memberanikan menatap mata Aaron meksipun sekarang di gugup.

My Possessive Boyfriend | Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang