18. 💍 Cemburu 💍

6.7K 341 54
                                    

Hari ini Alifia dan Hikam berencana untuk memeriksakan kandungannya, dan juga mereka berencana untuk mengunjungi rumah kedua orang tuanya.

"Mas, hari ini jadi kan ke rumah umi dan abi?" tanya Alifia.

"Ya jadi dong, nanti ya pulang dari RS, mau sekalian ke rumah umma dan abati juga?" ujar Hikam.

"Iya mas, Alifia juga kangen sama umma dan abati, mereka pasti seneng deh kalau kita kunjungi, nanti Alifia buatin kue deh, ga enak kalau berkunjung gak bawa apa-apa," ucap Alifia.

"Iya sayang, tapi kamu jangan sampai kecapean ya, nanti mas bantuin deh, inget disini ada dede bayinya," ucap Hikam sambil mengelus perut rata Alifia.

"Iya mas, oh iya, mas gak ke masjid? udah mau dzuhur nih," ucap Alifia.

"Eh iya, astaghfirullah, yaudah mas mau siap-siap dulu deh, mandi sekalian deh, gerah," ucap Hikam.

Kemudian, Alifia mengambilkan sebuah handuk berwarna putih untuk Hikam gunakan.

"Mas mandi dulu ya sayang," ucap Hikam, sambil mengecup kening Alifia.

Hikam beranjak dari tempat duduknya dan bergegas melangkah menuju kamar mandi.

Sambil menunggu sang suami menyelesaikan mandinya, Alifia menyiapkan baju koko berlengan pendek berwarna perpaduan putih dan biru dongker, serta sarung berwarna hitam dan kopiah untuk Hikam.

Sambil menunggu sang suami menyelesaikan mandinya, Alifia menyiapkan baju koko berlengan pendek berwarna perpaduan putih dan biru dongker, serta sarung berwarna hitam dan kopiah untuk Hikam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa saat kemudian, Hikam keluar dari kamar mandinya, aroma sabun menyebar semerbak memenuhi ruangan.

Hikam segera mengganti baju kaos yang ia kenakan dengan baju yang telah disiapkan oleh istri tercintanya itu, seperti biasa Alifia membantu Hikam untuk memasangkan kancing dilehernya.

Kemudian, Alifia juga merapikan rambut Hikam menggunakan sisir dengan perlahan, struktur wajahnya yang terlihat tegas dengan sorot mata yang teduh dan tajam, membuat Alifia tampak terpesona.

Alifia memasangkan kopiah itu pada suaminya, yang membuat Hikam semakin terlihat tampan.

"Mas pergi dulu ya, kamu hati-hati dirumah," ucap Hikam.

"Iya mas," ucap Alifia, sambil menyalami tangan sang suami.

Kemudian, Hikam bergegas pergi menuju masjid yang ada di sekitar komplek rumahnya.

****

Kini, Alifia sedang duduk santai di depan halaman rumahnya setelah menunaikan ibadah shalat dzuhur tadi, sambil mendengarkan murotal dari smartphonenya.

Tak lama setelah itu, Hikam pun telah kembali ke rumahnya.

"Assalamualaikum, jauzati," ucap Hikam.

"Wa'alaikumussalam, jauzi, alhamdulillah akhirnya pulang juga, dede bayinya kangen tau," ucap Alifia sambil menyalami tangannya dan langsung berhambur ke dalam dekapan Hikam.

Imam Untuk Alifia ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang