09

7.1K 923 7
                                    

Setelah selesai makan, Zen bersandar ke kursi, dia merasa risih karena selama makan semua yang ada di sana menatap ke arahnya.

"Ah! Aku lupa mengambil minum untukmu" ucap Felixia, langsung bangkit dari kursinya dan mengambil mangkuk yang sudah kosong.

Felixia langsung pergi ke dapur, mengambil gelas dan mengisinya dengan air minum, setelah itu dia kembali ke ruang makan.

"Minumlah dulu"

"Mn" Zen mengangguk, mengambil gelas itu dan langsung meminumnya.

"Ze, kau tinggal di mana?" tanya Felixia.

"Z'N Company" ucap Zen.

Xaviero, Felixia, dan Felix mengernyitkan dahinya, sedangkan Zein sibuk dengan ponselnya.

"Kau kenal dengan Henry Gilbert Lenard?" tanya Felix.

"Iya, aku mengenalnya, aku juga menganggapnya seperti Kakak sendiri" ucap Zen.

"Kemarin, apa yang kau lakukan di gang itu?" tanya Xaviero membuat Zen terdiam.

"Itu… Mungkin, seperti firasat atau prediksi?"

Xaviero, Felixia, Felix dan Zein menatap ke arah Zen dengan penuh tanda tanya, Zein menyimpan ponselnya di atas meja.

"Apa hal-hal seperti itu memang ada?" tanya Zein.

"Entahlah, tapi jika aku tidak ada di sana waktu itu, mungkin Ayahmu tidak akan ada di sini sekarang" ucap Zen.

Xaviero hanya menganggukkan kepalanya, menyetujui ucapan Zen.

Kemarin banyak tentara bayaran dan pembunuh bayaran yang mencegatnya ketika dia akan pulang dari urusan bisnisnya.

Tidak tahu pasti berapa jumlah mereka, tapi ada puluhan yang siap untuk membunuh Xaviero.

Setelah membunuh sebagian besar dari mereka, tubuhnya sudah mencapai batas untuk bertarung, dan Xaviero memilih untuk melarikan diri walaupun tubuhnya sudah kelelahan.

Dan saat itulah Zen datang menyelamatkannya dari para pembunuh dan tentara bayaran yang tersisa.

"Ze, apa itu seperti prediksi masa depan?" tanya Felixia.

"Tidak, itu sedikit berbeda, aku hanya bisa merasakannya jika jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatku berada, itu seperti memberikan informasi apa yang akan terjadi di sekitarku" ucap Zen, walaupun sebagian ucapannya itu bohong.

Tapi, bukankah misi dari sistem mirip seperti prediksi masa depan?

"Berarti kau tau apa yang akan terjadi di sekitar sini?" tanya Felix penasaran.

Zen menggelengkan kepalanya.

"Firasat ini muncul secara acak, mau itu tempat atau waktunya, jadi semua itu hanya akan muncul tiba-tiba" jawab Zen.

"Oh ya, bagaimana kau bisa mengalami koma?" tanya Felix.

"Hah? Koma?" tanya Felixia bingung.

"Iya, mangkanya aku tidak mengizinkan mu untuk membawa Zen karena dia baru saja keluar dari rumah sakit" ucap Xaviero.

"Lebih tepatnya melarikan diri" jelas Xaviero.

"Oh, berapa lama kau koma, Ze?" tanya Felixia.

"Sekitar enam bulan, aku mengalami kecelakaan yang menyebabkan kepalaku terbentur sesuatu dengan keras, karena luka itu aku koma berbulan-bulan" ucap Zen.

"Prediksi mu memang acak ya? Jika kau bisa mengendalikannya, mungkin kau tidak akan mengalami kecelakaan" ucap Zein, Zen hanya mengangguk menanggapinya.

Sistem DominasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang