32

848 113 20
                                    

Esok paginya Zen bangun dalam keadaan demam.

Karena tidur di atas lantai kayu yang dingin, dan juga ketindihan 2 serigala besar yang tiba-tiba muncul mengejutkan Zen.

Felixia khawatir dengan putrinya itu, bahkan tanpa takut langsung menarik 2 serigala untuk keluar dari rumah kayu itu.

Sempat mendapat perlawanan dari 2 serigala, Felixia langsung mengangkat kedua serigala itu seperti mengangkat karung beras.

Sedangkan Xaviero dan Henry Speechless melihat apa yang dilakukan Felixia.

Zein tak ada karena dipaksa sekolah oleh Felixia dengan tatapan maut yang tertuju ke arahnya.

Zen masih menggigil di atas kasurnya dengan selimut membungkus seluruh tubuhnya, menyisakan kepalanya di atas bantal yang tak tertutup selimut.

'Ugh, dah lama gak pernah sakit kayak gini' ucap Zen dalam hati.

Zen hanya bisa diam melihat ke arah Felixia yang melihatnya dengan tatapan khawatir.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Beberapa hari berlalu, Zen sudah sehat kembali dan melanjutkan aktivitas sehari-harinya.

Dia juga sudah kembali ke kota, menjadi anak sekolahan sekaligus mengurus perusahaan karena sudah banyak kertas menumpuk di meja kerja Zen.

Kehidupan monoton terus Zen alami, dari hari, minggu, bulan, bahkan tahun.

Dan tidak terasa, sudah 3 tahun berlalu.

Hari ini juga hari pertama Zen masuk sekolah SMA.

Tinggi tubuh Zen tak seperti anak berusia 13 tahun.

Zen dan Zein tumbuh sedikit tidak normal.

Karena sekarang tinggi Zen 170 cm dan Zein 178 cm.

Titan banget kan?

"Zein! Ze! Cepatlah, ini hari pertama kalian sekolah!" teriakan Felixia menggema di dalam Mansion.

Mendengar teriakan itu, Zein langsung turun ke lantai bawah dengan Zen yang di gendong oleh Zein di punggungnya.

"Ze, kamu itu udah besar, jangan manja gitu!" kesal Felixia melihat anak gadisnya itu tak mau lepas dari Zein.

"Lagi males gerak, Mom"

Felixia benar-benar harus bersabar ketika menghadapi anak gadisnya itu.

"Zein, Mom jadi sensian kalo lagi hamil" bisik Zen pada Zein yang hanya bisa di dengar oleh mereka.

Ya, Felixia sedang hamil, kandungannya sudah masuk 4 bulan, dan saat diperiksa oleh Felix, Felixia hamil anak kembar lagi, bukan hanya 2 tapi kembar 3, alias triplets.

Zen juga sedang malas karena hari ini adalah awal Zen datang bulan, perutnya sakit, jadi dia malas untuk gerak.

"Ze, kau yakin tak ingin istirahat saja?"

"No! Ini hari pertama kita masuk sekolah, kita itu mubar, ya kali gak masuk"

"Kau yakin?" tanya Zein khawatir.

"Hm"

Zen sedang mood swing saat ini, mungkin karena ini pertama kalinya Zen mengalami datang bulan sesakit ini.

"Kenapa dengan Ze?" tanya Felixia kepada Zein.

"Ini kali pertama Ze datang bulan" jawab Zein.

"Oh, bentar, Mom buatin teh jahe buat Ze" ucap Felixia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sistem DominasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang