Hai, author datang lagi😙
Bakal ada yang menarik malam ini baca sampai ujung yu!
Kita bakal kedatangan tamu nih😙Selamat Membaca jangan lupa tap komen dan tinggalin jejak ya, author gamau kalian ngilang gitu aja setelah baca, setidaknya menghargai itu lebih baik:)
*****
Pukul satu malam, wanita itu terbangun dari tidurnya merasakan suasana baru di sekitarnya. Di dalam kamar dengan cat abu dan sebuah televisi besar yang terpajang di dinding menghadap ranjang. Ia bangkit berjalan ke arah pintu, membukanya lebar-lebar.
Sepi dan sunyi bahkan suaranya menggema tatkala ia berteriak memanggil "Lisa."
Tak sautan sedikitpun bahkan ketika ia berjalan menyusuri setiap sudut ruangan ia tak kunjung menemukan sang pemilik nama.
Ia sendirian di sana.
"Lisa!? Sialan anak itu!" geramnya kembali ke dalam kamar meraih tas selempang yang berisikan ponsel dan beberapa berkas pribadi berupa pasport, tanda pengenal dan kartu identitas perusahaan.
Wanita itu mendudukkan dirinya di atas sofa melihat-lihat ponselnya berharap si jangkung itu mengabarinya kemana ia pergi. Sialnya, tak ada satupun pesan yang datang darinya hanya ada sebuah Line dari seseorang yang baru saja terkirim pukul sebelas tadi.
Kim Jisoo
Kabari aku jika kau membutuhkan sesuatu, Lisa menitipkan kunci rumah padaku. Berisitirahatlah yang cukup, karena ayah berkata jika besok kau harus pergi ke perusahaan.You
What the hell? Beristirahat? Apa kalian tidak berpikir jika aku sedang kelaparan disini?Ia kesal menghempas tubuhnya ke belakang dan meletakkan ponselnya di atas meja disampingnya. Bagaimana mungkin dia bisa beristirahat jika perutnya sedang tidak bersahabat terlebih di rumah sebesar itu tidak ada satupun makanan instan ataupun bahan makanan yang bisa ia masak.
Hanya terdengar suara jarum jam yang terus berputar seiring berjalannya waktu. Menit demi menit hanya ia lewati dengan bermalas-malasan sembari menahan laparnya. Ia beranjak lalu berjalan keluar dari kamarnya sudah mulai terasa panas dan membosankan. Astaga, sepertinya AC disana sudah tidak memiliki harga diri.
"Ahh sial, dia benar-benar akan membiarkanku mati kelaparan disini."
"Freen!"
Suara seorang wanita memanggil dari arah pintu depan disusul derap langkah mendekatinya, ia merasa sungkan mengangkat kepalanya yang sudah ia letakkan di atas meja. Si pemilik suara menghampiri meja menenteng beberapa kantong yang kemudian diletakkan di atas meja. Ia sudah menduga siapa yang datang.
"Aku bersyukur karena aku tidak terlambat datang kemari." ledeknya dengan penuh tawa. Ia mengeluarkan satu persatu isi kantong yang ia bawa. Beberapa Beef Sandwich, Susu hangat dan buah-buahan segar yang sepertinya baru saja dibeli di supermarket.
"Aku hampir pingsan disini. Aku bersumpah akan menghabisi Lisa jika dia pulang nanti!"
"Hahaha, habisi saja dia. Dia memang tidak berguna." jawab Jisoo meletakkan sepotong Sandwich di atas piring. "Makanlah, Lisa bilang dia tidak pulang malam ini jadi aku yang akan menemanimu. By the way bagaimana perjalananmu?"
"Thank you dan seperti yang kau lihat. Semuanya baik-baik saja. Tapi kukira paman akan memesan kelas ekonomi untukku ternyata tidak, hahaha."
"Ya Tuhan, jika itu terjadi mana mungkin kau mau menuruti permintaan ayahku jauh-jauh datang kemari hanya untuk membantu Lisa mengurus perusahaan." jawab Jisoo mengakhiri pembicaraan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JERK of HYPER
Fanfiction"Sebenarnya siapa yang hypersexual disini? Kau atau aku?" "Kita berdua." THE JERK of HYPER Can you control yourself? ⚠️18+ Area⚠️