Author back!
Kali ini bakal ada yang menarik, baca sampe akhir yu..
Jangan lupa tap vote terus tinggalin jejak di komentarAuthor sayang kalian🥰
Selamat Membaca****
Seulgi POV
Hari yang sangat melelahkan. Aku duduk di salah satu tempat minum yang baru pertama kali aku datangi. Kelihatannya ini adalah tempat yang cukup elite karena banyak sekali orang-orang yang mengenakan setelan kantor. Sepertinya aku salah tempat."Astaga!"
Aku terkejut melihat seseorang yang baru saja masuk. Si jangkung dengan seorang wanita cantik berpostur seksi yang menggandengnya dari samping. Dia adalah atasan Irene. Ya Tuhan apa ini adalah Club untuk para pengusaha?
Sebisa mungkin aku berusaha untuk pura-pura tidak melihatnya walaupun aku ragu-ragu apa dia mengenaliku atau tidak terlebih aku adalah istri sekertarisnya.
Aku yakin! Sangat yakin jika mereka adalah sepasang kekasih. Rupanya dia juga seorang lesbian? Aku sempat kaku saat dia memberhentikan langkahnya sesaat di depan sana. Mejaku berada di sampingnya di paling ujung dan beberapa kali dia menatap pada meja-meja beberapa sejoli dan sepasang wanita yang berada tidak jauh dariku entah kemana arah pandangannya.
Aku mengotak-atik ponsel berusaha menghubungi Irene berniat kembali menjanjikan padanya untuk makan malam diluar. Sebelumnya aku membatalkannya karena aku sedang ingin mengajaknya minum. Tapi demi tuhan setelah aku melihatnya aku tidak ingin membawanya kemari. Bagaimana jika mereka sama-sama mengetahui keberadaan masing-masing dan bertemu untuk membicarakan perusahaan saat bersantai nanti? Ah tidak-tidak.
"Sayang, kau dimana?"
Tanpa menyapa aku bertanya saat Irene menjawab panggilanku.
"Aku sedang menunggu taksi. Sebentar lagi aku akan sampai, honey. Kau harus sabar menungguku!"
Katanya di seberang sana.
"Don't come baby, aku akan menjemputmu. Ada bosmu disini."
"Ya memangnya-"
Sebelum dia menyelesaikan perkataannya aku cepat-cepat menutup telepon dan berjalan keluar tidak peduli dengan satu botol Wiski yang sudah aku pesan. Aku tidak menjemputnya karena tempat kerja kami berbeda arah dan berjarak cukup jauh. Ya walaupun kami selalu pergi bekerja bersama di pagi hari.
Sesuatu terjadi saat aku akan berkendara. Sial, ban mobilku bocor! Aku kembali turun dan berlari ke arah seseorang yang berjaga di samping Club untuk menanyakan adakah bengkel di sekitar sini.
"Butuh waktu lima belas menit untuk sampai ke bengkel," dia berucap membuatku mengerang frustasi.
"Ah sebentar, tapi bisakah kau memeriksa ban mobilku? Maksudku untuk memastikan apakah bisa dikondisikan untuk perjalanan sekiranya lima belas menit ke depan?"
Sebelumnya dia kebingungan menanggapiku tapi beberapa saat kemudian ia mengajak salah seorang pria yang juga tengah berjaga bersamanya untuk memeriksa keadaan mobilku.
"Kelihatannya bisa dikendalikan tapi mungkin perjalananmu akan sedikit terganggu."
"Atau mungkin kau bisa menelepon montirnya untuk kemari,"
Dia memberikan saran padaku. Memang seharusnya seperti itu karena semakin menunggu hanya akan membuang waktu saja terlebih Irene sudah menungguku sejak tadi.
"Kau bisa membuka maps kemudian mencari bengkel terdekat dan pasti tertera nomor telepon disana. Mungkin itu akan sedikit membantu." jelasnya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JERK of HYPER
Fanfic"Sebenarnya siapa yang hypersexual disini? Kau atau aku?" "Kita berdua." THE JERK of HYPER Can you control yourself? ⚠️18+ Area⚠️