7

617 150 40
                                    

Hallo aku kembali~

Gimana perasaannya setelah Hanabi Fanmeeting? Masih belum move on? Atau malah pusing mikirin teori comeback?

Kalau aku tim tidak berpikir karena sedang lelah membadut 😭🙏


Happy reading!^^



~°~°~



Sinar mentari masuk melalui celah-celah jendela dan menyorot Jun yang tertidur pulas. Ia mulai terusik dan mengerjap-ngerjapkan mata. Sedikit menggerutu karena matahari mengusiknya.


Sebentar ....


Dalam keadaan memejamkan mata Jun mematung. Pria itu berusaha mengingat kapan terakhir kali ia tidur memakai selimut. Bukankah ia bisa tidur di mana saja tak peduli panas atau dingin?

Jun langsung membuka mata. Pertama-tama ia tak mengenali cat merah muda di depan matanya. Apalagi stiker-stiker glow in the dark berbentuk bintang yang cukup mengganggu.

Ahh ... mungkin hanya mimpi.

Jun kembali memejamkan mata dan mengeratkan pelukannya pada guling. Ia sedikit menggeliat untuk menemukan posisi yang nyaman. Namun baru beberapa detik matanya langsung terbuka lebar-lebar.


Aku tidak punya guling!!!


Pria itu langsung menunduk untuk melihat 'guling'-nya. Jun hampir saja terjengkang ke lantai ketika matanya menangkap sosok seorang gadis tertidur lelap dalam pelukannya.

Jun memperhatikan wajah gadis itu baik-baik. Bulu mata lentik, pipi sedikit tembam, hidung dan bibir mungil ... cantik. Jun tak dapat memungkiri. Tapi tunggu ....


KENAPA AKU TIBA-TIBA MEMUJINYA?!


Jun merasa seluruh tubuhnya mendadak panas. Pria itu perlahan-lahan menjauh, turun ke lantai, dan keluar dari kamar. Berusaha mengeluarkan suara seminim mungkin.

Bahaya kalau sampai gadis itu bangun saat Jun masih ada di dalam. Bukankah sangat memalukan? Bayangkan betapa percaya dirinya gadis itu nanti. Betapa gencarnya ia akan mengolok-olok dan menempel pada Jun.

Membayangkannya saja sudah membuat Jun merinding.



Ceklek ....


Jun mengembuskan napas panjang setelah berhasil menutup pintu kamar itu pelan-pelan. Ia menyentuh dadanya meski tak terasa detakan jantung.



"Kenapa kau keluar dari sana?"

Mati, mati, mati!

Jun tak henti mengatai dirinya sendiri dalam hati selama beberapa saat. Lalu ia memberanikan diri untuk membalikkan tubuh; menghadap si pemilik suara yang baru saja memergokinya.

"Joshua, aku berani bersumpah—" Jun langsung diam dan mengutuk dirinya dalam hati. Kenapa ia harus panik? Hanya gara-gara keluar dari kamar orang lain? Apa salahnya—

Memang salah.

Jun mengembuskan napas. Ia berusaha terlihat senormal mungkin, seperti sosoknya yang biasa. Lalu melanjutkan kata-katanya, "Terserah kau mau percaya atau tidak, tapi aku tidak ingat sejak kapan ada di dalam. Lagi pula aku tidak melakukan apa-apa jadi kalau kau berpikir macam-macam periksakan kepalamu ke rumah sakit. Kau pikir aku mau melakukan apa pada anak manusia itu?"

"Hmm ... sebenarnya ada yang lebih ingin kupertanyakan daripada alasanmu keluar dari sana," ucap Joshua sambil mengerjap. Pria itu memperhatikan Jun dari atas ke bawah, lalu menunjuknya. "Kenapa kau pakai kaus teddy bear?"

Fallen Star [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang