Haiiii maaf ya aku baru sempet balik lagi. I'm not okay in real life and trying my best to fix it. Baru sekarang ini aku mulai bisa nulis lagi. Sekali lagi aku minta maaf sedalam-dalamnya karena telat terus update sekaligus mau ngucapin terima kasih banyak untuk temen-temen yang udah nunggu dan masih mau nunggu 😔❤️
Ini sedikit lebih panjang dari biasanya. Semoga bisa sedikit mengobati lelah kalian~
Happy reading!^^
~°~°~
Sinar merah menyala pada lampu lalu lintas, menghentikan kendaraan roda empat yang dikemudikan oleh Joshua. Pria itu memperhatikan sekilas lingkungan sekitarnya. Mungkin karena hari sudah cukup malam dan itu bukanlah kawasan padat, hanya ada mobilnya yang berhenti.
Joshua mendaratkan pandangannya pada wanita yang duduk tenang di sampingnya. Sekalipun terlihat demikian, pria itu tahu bahwa jauh di dalam sana wanitanya menyimpan kegelisahan. Bukan hanya setahun dua tahun, sudah empat ratus tiga puluh enam tahun mereka bersama. Sekali lihat saja ia sudah tahu sesuatu mengganggu pikiran wanitanya.
"Do you want to talk about something?" tanya Joshua selembut mungkin agar tak mengejutkan, juga tak terkesan memaksa.
Jessie terkekeh pelan. "What do you want me to talking about?"
Joshua hanya tersenyum tipis sebagai balasan. Menyiratkan bahwa wanita itu tak perlu membahas jika tidak ingin. Namun senyuman itu justru membuat Jessi tak sampai hati untuk menutupi kegelisahannya.
"Baby, apa menurutmu orang yang sudah mati bisa hidup kembali?" tanya Jessie.
Joshua membulatkan matanya. Cukup terkejut dengan pertanyaan tak terduga itu. Namun belum sempat menjawab, lampu lalu lintas sudah berganti hijau sehingga mau tak mau ia harus melajukan kendaraannya terlebih dahulu.
"Maksudmu reinkarnasi?" tanya Joshua.
Jessie menggelengkan kepala meski ia tahu pria di sampingnya takkan melihat karena fokus pada jalan. "Bukan. Reinkarnasi terjadi ketika seseorang yang sudah mati mendapatkan kehidupan baru; timeline yang baru, pribadi yang baru, sifat yang baru, fisik yang baru--dalam artian tidak sama persis dengan hidup sebelumya. Tapi ini orang yang sama persis seolah-olah dia tidak pernah mati."
"Sejujurnya aku tidak tahu. Aku percaya reinkarnasi itu ada. Tapi soal yang mati hidup kembali .... Kurasa yang mati akan tetap mati? Bahkan reinkarnasi pun hidup yang baru, bukan hidup yang lama kembali lagi. Dimulai dari nol." Joshua sambil melirik wanitanya sekilas melalui spion tengah. "Kenapa kau tiba-tiba menanyakan ini?"
Jessie memalingkan wajah ke arah jendela. Matanya memperhatikan bangunan-bangunan yang sudah gelap, tanda bahwa aktivitas sudah berhenti. Rasanya tenggorokan wanita itu tercekat. Lidahnya kelu. Dalam kepalanya mulai timbul beberapa skenario reaksi yang mungkin diberikan sang kasih jika ia memberitahukan kegelisahannya.
Skenario pertama: Joshua langsung menepis dugaannya dengan mengatakan bahwa ia lelah dan berhalusinasi. Bahwa apa yang dilihatnya tidak nyata. Bahwa ia hanya perlu istirahat.
Skenario kedua: Joshua percaya. Ia akan mengutarakan rentetan pertanyaan mengenai detail kejadiannya, perasaannya, ketakutannya.
Skenario ketiga: Joshua percaya namun sikap denial-nya akan muncul. Ia akan mengatakan hal yang persis seperti skenario pertama. Bedanya jauh di dalam sana ia akan menyembunyikan kegelisahannya.
"Diana hidup kembali," ucap Jessie pada akhirnya.
Selang beberapa detik saja kendaraan yang ditumpanginya itu menukik, hampir membentur trotoar, dan henti mendadak sehingga tubuhnya terdorong ke depan. Jika tidak mengenakan sabuk pengaman sudah pasti wajahnya membentur dasbor mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Star [Seventeen Imagine Series]
FantasyApakah kau percaya bahwa di dunia ini ada makhluk selain manusia? Bukan ... bukan hewan atau tumbuhan. Makhluk ini persis seperti manusia, hanya saja lebih kuat dan memiliki kemampuan unik. Mereka hidup selayaknya manusia; bekerja, bersekolah, makan...