Baku Hantam

175 30 7
                                    

Semua begitu cepat, Ojin yang tadinya masih mendekap Ayu dalam tangisnya tiba tiba sudah di tarik berdiri paksa sampai merobohkan tubuh mungil Ayu ke lantai.

Ojin tak sadar dengan jelas bagaimana ini awalnya, mungkin saat kerah v neck nya di rampas, lalu di tarik oleh tangan seputih susu. Ojin cuma ngelihat sekelebat. Lalu....

Buagh!

Ojin oleng dan ambruk ke lantai. Kepalanya sedikit pening. Dia merasakan nyeri di sudut pelipisnya.

Ojin menatap ke depan mencoba menyermati keadaaan. Pandangan matanya terus goyang ke kiri dan kanan.

Ada Ayu yang berteriak histeris, Yoga dengan raut muka marah dan dadanya yang kembang kempis. Dan seseorang lagi yang mencoba menghalangi Yoga untuk bertindak ceroboh. Dan dia sendiri tersungkur di lantai kafe dan mendapat pekikan dari beberapa pengunjung.

"Bangsat kamu, Pur" kata Yoga penuh dengan nada marah.

Tangan Yoga kembali terangkat terkepal mau nonjok Ojin lagi dan Ojin sendiri hampir bangkit niat meladeni nafsu gila Yoga, tapi Ayu langsung berjongkok di depan Ojin sambil menangis. Merentangkan tangannya dengan gestur memberi perlindungan.

"Stop Bang! Gila kamu!" bentak Ayu.

Yoga hilang kendali, dia mencengkeram tangan Ayu sampai Ayu merintih sakit. "Kamu main di belakang aku?!! Ha?! Jawab Yu!!" Yoga teriak di depan muka Ayu yang masih berusaha melindungi Ojin yang terluka bagai pemeran second lead ywng di tonjok pemain utama.

"Kamu yang main di belakang aku,Bang!" teriak Ayu frustasi menghentakkan tangan Yoga yang mencengkeram lengannya.

Ayu berdiri mendongak dan membusungkan dadanya, memberi konfrontasi pada Yoga. "Jangan gila kamu, Bang" desis Ayu tepat di depan wajah Yoga yang menahan amarah dan cemburu.

Yoga memalingkan muka, tangan terkepal menahan diri dari setan yang berbisik untuk menampar Ayu. Dan Ayu berpaling dari Yoga.

Ayu berbalik meraih Ojin yang kesusahan berdiri karena sedikit pusing. Mengalungkan lengan Ojin di sekitar pundaknya sendiri.

Dia menyambar tas selempangnya yang di atas meja. Tak lupa dengan selembar foto yang menjadi akar masalah mereka.

"Mau kemana?!" cegat Yoga.

"Mau pulang" ketus jawaban Ayu.

"Kamu main belakang dari aku, Yu." Yoga kembali dengan tuduhannya, tangan Yoga mencengkeram lengan kecil Ayu dengan erat. "Apa gini cara kamu buang aku? Gini cara kamu selingkuh di belakang aku?"

"Aku gak selingkuh Bang. Sekarang Ayu mohon abang minggir." kata Ayu pake segenap ketegaran, soalnya dia gak mau tiba tiba dia jadi ikut nuduh Yoga.

"Jelasin ke aku, ada apa kamu sama Purnama" seakan Ojin adalah sosok yang gak kelihatan, Yoga hanya menatap Ayu. Mencari jawaban dari semua kegundahan.

"Gak ada yang perlu di jelasin Bang, plis Ayu mohon abang minggir" Ayu mendorong badan Yoga menyingkir ke tepi untuk memberi akses jalan.

"Gak! Sebelum kamu jelasin" Yoga sedikit memohon.

"Abang mau penjelasan?!!" Ayu terpancing emosi.

Ayu menggenggam jari Yoga, membuat telapak tanganya menengadah lalu dia memberikan foto yang menjadi akar masalah dari semua ini.

"Harusnya aku yang minta penjelasan" kata Ayu getir.

Mata Yoga terfokus pada foto yang pernah dia selipkan di salah satu buku tebal di antara rak buku di kamar Yoga.

Yoga tahu pasti itu foto apa. Yoga tahu dan Yoga sadar.

"Kalau sekarang aku yang minta penjelasan, apa Bang Yoga bisa kasih ke aku?" tanya Ayu, saat melihat reaksi shock yang di berikan Yoga.

Moonlight (Taejin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang