#11

375 23 3
                                    

Sesampainya di tempat tersebut, ia melihat restoran tersebut keadaan nya tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi juga. Perjalanan yang memakan 15 menit cuman gegara macet orang-orang beli takjil.

Yang lalu biarlah berlalu, setidaknya sudah melewati rintangan tersebut. Indonesia pun bersama dengan sang adik memasuki restoran tersebut.

Tidak disangka-sangka ketika mereka membuka pintu restoran tersebut terlalu bersih hingga setitik debu tidak terlihat dan ketika disorot lampu langsung berkilau kemana-mana.

Jauh dari ruangan tangga untuk ke lantai 2, terlihat Palestina melambai-lambai sambil tersenyum yang membuat Indonesia ngeblush. Ia menuju ke tangga tersebut sambil menundukkan kepalanya.

Di lantai 2 bersama dengan Palestina yang diikuti dibelakangnya, mereka pun disambut hangat oleh teman-temannya.  "Lama kali lu bro?". Komentar dari Arab Saudi. Komentar tersebut langsung dijawab. "dijalankan macet bet, makanya lama kesininya". Jawab Indonesia. Setelah itu Arab Saudi tidak menjawab apa-apa karena fokus ke hpnya.

Indonesia melihat-lihat tempat duduk yang kosong dan cuman hanya tersisa 2. Palestina berkata. "seperti nya cuman tersisa 2". Timor Leste memiliki ide dan mengungkapkan nya. "kalau gak gini ajalah kak, saya sama Kamboja memisahkan diri sekalian mau ngobrol tentang hal lain". Indonesia hanya bisa mengacungkan jempol saja. Timor Leste pun menarik tangan Kamboja dan pergi duduk tidak jauh dari ruang ngumpul tersebut.

Indonesia dan Palestina pun menuju ke kursi tersebut dan duduk mendengarkan isi rapat tersebut hingga waktu berbuka puasa.

Setelah berbuka puasa, mereka pun istirahat sejenak. Teman-temannya Indonesia, mereka bermain sementara Indonesia sendiri hanya melipat kedua tangannya dan diam mendengarkan berisiknya mereka.

Palestina pun juga sama hanya diam diri dan mendengarkan teman-temannya. Namun karena gak pernah sekalipun berbicara dengan Indonesia, ia ingin mencobanya namun belum saja dicoba, jantungnya sudah berdetak kencang.

"ungggggg.....namamu....... Indonesia kan?". Tanya Palestina dan dibalas. "iya, kenapa?". Palestina berkata. "enggg......aku ingin mengucapkan terimakasih karena sudah mau membantuku, biarkan aku akan membalasmu". Indonesia pun menolak dan juga memberikan alasannya. "tidak usah, gak apa-apa, selama kalian baik-baik aja itu sudah cukup membalasnya". Palestina berkata. "ayolah Indonesia, pasti ada kan?". Indonesia tetap menolak dan berkata. "sudah gpp, lagipula aku suka bertarung Ama orang tapi menunggu momen". Secara tiba-tiba Palestina memeluk Indonesia. Indonesia seketika menjadi terkejut dan panas kembali.

30 detik berlalu......1 menit berlalu......hingga 5 menit berlalu, Indonesia berkata. "engggg...... Palestina.....bisakah dirimu berhenti memeluk ku?". Palestina terkejut kalau melakukan tanpa sadar. "ah iya maaf". Di dalam batinnya Indonesia berkata. "Stop it, get some help". Seketika itu Palestina juga menjadi ikut memerah.

Indonesia membenamkan wajahnya di meja dengan kedua lengannya. Palestina pun memalingkan wajah dari Indonesia.

Jepang dan Filipina melihat kelakuan mereka berdua berhasil membuat 2 kawannya tertawa kecil.

Setelah ibadah isya dari masjid, rapat pun akhirnya selesai. Mereka pun pulang ke rumahnya masing-masing termasuk Indonesia bersama dengan Adek dan kawan adeknya. Namun mata nya tertuju ke arah Palestina yang sedang menunggu seseorang. Dan karena hal itu, tidak mau Palestina menunggu sesuatu. Indonesia memutar motornya dan mendekati Palestina.

"Nunggu siapa?"  Tanya Indonesia, Palestina menjawab  "nggggg....saya sedang nunggu jemputan dari orang tua"  Indonesia pun menawarkan ke Palestina  "ayolah pulang bareng aja!"  Palestina menolak dengan lembut  "nggg....gak apa-apa, mungkin sebentar lagi orang tuaku datang" 

Dan seketika itu mobil datang sambil membunyikan klakson. Palestina menunjuk mobil tersebut  "nah itu, aku dah di jemput"  Indonesia memperhatikan dan merasakan seperti ada yang tidak beres. Senyum yang ditampilkan Palestina ke orang tersebut seperti seakan-akan tidak ada apa-apa atau kata lain palsu.

Palestina juga yang memperhatikan dari sudut wajahnya Indonesia, ia harus cepat-cepat pamit karena tidak mau membuat Indonesia makin curiga.  "Aku pulang dulu ya, sampai jumpa di waktu Nuzulul Qur'an". Palestina segera masuk ke mobil tersebut dan mobil tersebut mulai jalan menjauh dari hadapan Indonesia.

Kecurigaan Indonesia semakin menjadi-jadi, untung saja mobil tersebut berhenti di depan gerbang karena menunggu mobil yang lewat. Ia memotret plat dan mulai mengikuti nya untuk arah komplek perumahan tersebut.

Sesampainya di tempat belokan terakhir, tempat tersebut merupakan hotel mewah yang besar. Sorot mata Indonesia langsung menjadi pembunuh, ia sebelum itu harus mempersiapkan kembali dirinya meskipun lukanya belum sembuh sepenuhnya termasuk memulangkan adiknya beserta kawan adeknya terlebih dahulu.

INDONESIA X PALESTINE Spesial Ramadhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang