Di kamar rawat Indonesia, Palestina memberontak lagi dan berkata "aku mohon lepaskan aku" Indonesia menurunkan Palestina dan berkata "dahlah ntar dirimu gak ku gendong lagi" , Palestina berbalik badan sambil melipat tangannya padahal dalam hatinya, sebenarnya mau lagi.
Indonesia selesai mengangkat barang miliknya seperti tas miliknya, Indonesia mengajak Palestina "ayo ku antarin dirimu pulang" Palestina menolak "nggak usah, ntar aku pulang jalan kaki aja" Indonesia menghampiri Palestina dan mengangkat Palestina lagi. Palestina terkejut dan dimintai turun lagi namun ditolak. Indonesia pun turun ke bawah sambil menggendong Palestina.
Sesampainya di tempat parkir, Palestina tidak memberontak lagi, namun ia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri. 'ke-kenapa Indo-nesia ja-jadi be-begini?'. Gumamnya.
Di motornya Indonesia, Indonesia menurunkan dan membuat Palestina duduk di motornya bagian belakang. Indonesia menghidupkan mesin motornya dan pergi bersama dengan Palestina.
Di tengah perjalanan, Indonesia berkata ke Palestina. "tunjukin jalan menuju ke rumahmu! Soalnya aku gak tau". Palestina pun memandu arah jalan menuju ke rumahnya sendiri.
Sesampainya di tempat tujuan, Palestina turun dari motor dan berkata. "enggggg....anu terima kasih sudah mengantarku". Indonesia membalasnya dengan senyuman dan berkata. "iya sama-sama, masuk sana ku mau balik dulu bersama adekku"
Saat tiba di rumah, adiknya pun bangun dengan sendirinya dan bertanya. "kakak? Apakah itu kamu?". Penglihatan sang adik berusaha di stabilkan, perlahan semakin jelas dan bertanya. "kak, kakak.......masih......hidup?" Indonesia menjawab "Tentu saja adik tersayang, kakak kembali" Kemudian Indonesia mencium pipi Timor Leste. Indonesia membawa sekalian barang miliknya dan membawa masuk, adiknya berkata "turunin adek kak, biar adek bantu bawa barang kakak" Indonesia menolak "gak usah gak apa-apa dek" Indonesia meletakkan barangnya dan membuka pintu rumah. Indonesia masuk bersama dengan sang adik yang sedang ia gendong.
Skip.....
Malam harinya sekitar jam 8 malam, Kamboja pun mengetuk pintu rumah dan kemudian dibuka pintu tersebut oleh Kamboja "lama sekali dirimu pulang!" Kamboja beralasan "yah mo gimana? Abangku sakit kanker mendadak jadi aku harus merawat" Timor Leste yang sudah mengetahui rahasia Kamboja duluan, ia melipat tangannya dan berkata "kakakmu tidak pantas tuk djrawat, sebenarnya kalau aku jujur" Kamboja tidak Terima dengan perkataan Timor Leste dan dibalas "maaf Timor, tapi kakakku adalah kakakku, dia yang merawatku walaupun sekarang jadi jahat karena pengaruh orang-orang" Kamboja seketika itu meneteskan air matanya dan melanjutkan perkataannya lagi. "suatu saat orang-orang tersebut akan dibalas dengan sendirinya di depan mataku langsung!". Timor Leste memeluk Kamboja dan berkata. "kalau begitu, yok kita masuk! Dirimu sepertinya kecapekan setelah waktu yang lama". Timor Leste membiarkan Kamboja masuk.
Di rumah Palestina, ia sedang menulis surat untuk Indonesia yang berisi tentang rasa sukanya dia kepada Indonesia. Ia pun selesai dan pergi dengan motor milik peninggalan orang tuanya.
Di rumah Indonesia karena adik dan kawannya sedang terlelap dengan tidurnya. Indonesia pergi keluar rumah dengan memakai jubah dan topeng yang menutupi bagian mata miliknya.
Saat Palestina sebentar lagi sampai, ia melihat Indonesia pergi dengan motor miliknya dari kejauhan. Saat itu pun, ia mengikutinya kemanapun sambil jaga jarak agar tidak diketahui oleh Indonesia.
15 menit perjalanan, Indonesia menuju jalan layang. Palestina bergumam 'Indonesia mau kemana' Palestina mengikuti Indonesia lagi dan tidak lupa tuk menjaga jarak.
30 menit perjalanan melewati 2 kecamatan. Indonesia menghentikan motornya dan turun ke suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDONESIA X PALESTINE Spesial Ramadhan
RomanceKisah romantis dan sedih antara Indonesia dengan Palestina di bulan Ramadhan