#14

327 22 6
                                    

Setelah perawatan ringan untuk Palestina, mereka pun makan di sebuah rumah makan mantapjiwa. Mereka pun mengobrol tentang ulasan masa lalu dimana kenang-kenangan dari masa belum sekolah dan SD tidak peduli kenangan yang bahagia ataupun menyedihkan.

Hingga satu waktu pembicaraan, Yaman pun bertanya. "apa yang terjadi? Kok dirimu banyak luka? Siapa yang ngelukai dirimu?". Palestina tidak menjawab apa-apa tentang hal itu. Yaman pun bergumam. 'seperti nya ini merupakan pertanyaan yang mungkin bikin kaget, tapi tanya ajalah dulu pertanyaan lain mungkin terlalu cepat'. Yaman pun menarik nafas dan memasang wajah serius, ia pun bertanya. "apa ada orang yang dirimu suka?". Detak jantung Palestina seketika itu meningkat dan berkeringat tanpa sebab dan menjawab dengan berbohong. "Ngggggg.....ng-nggak ada"

Di rumah sakit sekitar jam 10 malam, Rusia dapat chat dari Palestina sebelumnya untuk melihat keadaan Indonesia. Rusia masih melihat Indonesia tengah mengalami operasi jahit organ bagian dalam.  'malangnya dirimu wahai kawanku'. Gumam Rusia.

Beberapa menit kemudian, hp di saku celana Rusia bergetar. Ia segera mengambil nya dan melihat siapa yang menelpon dirinya, karena terkadang ada orang-orang gak dikenal atau iseng nelpon. Di kontak tersebut tertulis Jepang, ia pun mengangkat nya.  "Bro lu di mana?". Tanya Jepang lewat telepon dan dijawab. "ini lagi di rumah sakit lagi ngawasin operasi nya Indonesia". Jepang bertanya dengan sedikit terkejut. "kenapa lagi Indonesia dah?!". Rusia pun menjelaskan semuanya.

"Oklah aku datang kesana juga deh, sekalian ada yang mau kubicarakan". Kata Jepang, Rusia pun berkata. "ok hati-hati di jalan ya, sayang". Jepang berkata. "alay bet dirimu". Seketika panggilan ditutup.

1 jam 30 menit lewat, dokter yang bertugas operasi itu pun keluar dari ruangan. Rusia menghampiri dokter tersebut dan bertanya. "gimana keadaan teman saya dok?". Dokter tersebut menjawab. "Alhamdulillah Operasi berjalan lancar, untung saja temanmu diselamatkan cepat karena jika tidak dia bisa meninggal karena kehabisan darah, tapi saat ini ia mengalami masa kritis terutama untuk mendonorkan darah". Rusia pun bertanya. "apakah dokter tau golongan darah kawan saya?". Dokter tersebut menjawab. "kawanmu ini bergolongan darah langka yaitu AB+, tapi saya akan cek terlebih dahulu di gudang penyimpanan darah". Rusia pun berterima kasih. "baik dok, terima kasih". Dokter tersebut berkata. "saya kalau gitu permisi dulu". Dokter tersebut pun pergi.

Beberapa saat setelah dokter pergi, Palestina datang bersama dengan Yaman. Ia menanyakan dengan sedikit rasa bersalah. "bagaimana keadaan Indonesia sekarang?". Rusia menjawab. "dia sedang kritis sekarang". Palestina langsung duduk dan menundukkan kepalanya. "Ini semua salahku!". Yaman dan Rusia pun juga ikut duduk, Rusia bertanya. "apa yang terjadi?". Palestina menjelaskan semuanya sambil menangis.

Yaman menyentuh punggungnya dan mencoba menenangkan Palestina. "cup cup cup, kawanku yang cantik". Rusia bergumam. 'ah kesimpulan nya aku paham'. Yaman mencoba bicara melewati isyarat tatapan mata dengan berkata. 'bantu aku nenangin dia'.

1 perawat keluar dan berkata. "pasien akan dipindahkan ke kamar rawat inap". 1 perawat yang lain membawa Indonesia, Rusia berkata. "terima kasih suster". Rusia menghampiri Yaman dan Palestina. "ayo kita ikuti ke kamar inapnya Indonesia!". Yaman dan Palestina hanya mengangguk kepala dan mereka bertiga pun mengikutinya.

Sesampainya di kamar inapnya Indonesia, nampak mereka melihat Indonesia dipindahkan. 1 perawat pergi dan 1 perawat menghampiri. "kalau pasien ada apa-apa, mohon untuk segera memberitahu ya~". Kata perawat tersebut dengan lembut. Rusia berkata. "baik suster, terima kasih sudah membantu". Perawat tersebut berkata. "kalau begitu saya permisi~". Perawat tersebut akhirnya meninggalkan mereka bertiga. Mereka pun masuk dan duduk sambil melihat Indonesia yang sedang terbaring belum sadarkan diri.

INDONESIA X PALESTINE Spesial Ramadhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang