#20

527 31 7
                                    

Palestina terheran dan memberhentikan motornya namun tetap berada di motor miliknya.

Beberapa menit kemudian, Indonesia balik dan melihat sekitar. Palestina berharap Indonesia tak melihat dirinya, namun Indonesia melihat Palestina tetapi hanya langsung pergi saja ke tempat tujuan akhir.

Palestina yang bersangka tidak diketahui sama Indonesia, ia menghidupkan kembali motornya miliknya dan mengikuti Indonesia lagi.

15 menit kemudian, Indonesia berhenti dan turun dari motor miliknya juga berjalan menanjak. Palestina langsung memarkirkan motor miliknya dan berjalan menanjak mengikuti Indonesia.

Sampai di puncak, Palestina tidak melihat Indonesia sama sekali. Namun saat menghadap belakang, Palestina terkejut karena keberadaan Indonesia. Indonesia bertanya "ngapain dirimu ngikutin aku?" Palestina menjawab "nggggg.... Kebetulan aku lewat sini tadi" Indonesia menarik dan menyandarkan Palestina di pohon "ngggg.... Dirimu mau ngapain?!" Palestina meninggikan suaranya, kepala Indonesia perlahan mendekati Palestina. Palestina hanya menutup matanya karena tidak berani dan belum siap.

Namun Indonesia hanya mengecup dahi Palestina secara halus. Kemudian Indonesia melepaskan Palestina. Indonesia berjalan dan duduk di ujung puncak tersebut.

Palestina juga duduk disamping Indonesia. Ia masih mengingat surat yang ia bawa untuk Indonesia. Jantung nya berdegup kencang karena belum siap untuk memberikan surat tersebut. Indonesia berkata "aku tau dirimu mengikuti ku pas sampai ke pemakaman" Palestina terkejut dan bertanya "ba-bagaimana bisa?" Indonesia tidak menjawab hal tersebut. Palestina mengubah pertanyaan tersebut karena penasaran "anu..... Dirimu ngapain di pemakaman?" Indonesia melepas topeng matanya dan menjawab sambil meneteskan air matanya "aku mengunjungi kedua orang tuaku" Palestina merasa bersalah menanyakan hal tersebut dan berkata "aku turut berduka cita ya" Setelah itu tidak ada percakapan lagi.

Karena diam-diam yang cukup lama, Indonesia juga sudah siap untuk mengungkap semuanya karena terlalu capek buat untuk menyimpan rasa sedihnya "tempat ini adalah dimana kedua orang tuaku kecelakaan dan pohon itu adalah yang kutanami untuk menandai lokasi, jubah dan topeng ini pemberian kedua orang tuaku saat ulang tahunku dan juga aku berbohong kepada kalian semua bahwa orang tuaku bekerja di luar kota" Indonesia seketika itu menangis sejadi-jadinya. Palestina merasa sedih mendengar hal tersebut, karena Indonesia sudah menyembunyikan kesedihan nya dengan wajah senyumnya yang ternyata palsu.

Tiba-tiba seseorang memeluk Indonesia dari belakang dan berkata "Terima kasih sudah mau memberi tau ku kakak" Indonesia langsung mengangkat dan memeluk Timor Leste dari belakang "maafkan kakak ya dek, kakak berbohong selama sehari setelah dirimu lahir" Timor Leste membalas pelukan Indonesia dan menjawab "tidak apa-apa kak, Terima kasih sudah membesarkan dan menjaga adek"

Tiba-tiba terdengar suara "sepertinya kasus terpecahkan ya" Indonesia berkata "Terima kasih ya, Rusia dan Jepang" Rusia berkata "gak masalah" Jepang berkata "untuk kawanku, apasih yang nggak lagipula dirimu juga udah banyak bantu kami" Timor Leste tiba-tiba tertidur di pelukan Indonesia "awwww..... Kelihatannya adikku tidur, tolong anterin dia pulang dong, aku masih mau menghabiskan waktu dengan Palestina malam ini" Kata Indonesia. Rusia berkata "yaudah, tapi jan berbuat ANEH-ANEH" Rusia mengambil Timor Leste dan membawa pulang bersama dengan Jepang.

Setelah Rusia dan Jepang sudah hilang dari hadapan Indonesia. Palestina masih teringat surat yang ia bikin, jantungnya berdegup kencang dan mencoba memberanikan diri.

Palestina mengambil surat yang berada di kantung celananya sambil gemetaran. Indonesia berbalik badan dan Palestina langsung menyembunyikan pesan tersebut di belakang Palestina. Indonesia berkata "ok sampai mana tadi, oh iya" Indonesia bertatapan langsung dengan Palestina, ia mencoba memberikan tersebut dengan keberanian kecilnya.

Indonesia melihat Palestina memberikan sebuah secarik kertas di tangannya, Indonesia mengambil nya dan membaca isi surat tersebut sampai habis.

Selesai membaca surat, Indonesia tersenyum kecil dan menyimpan surat tersebut. Kemudian Indonesia memegang kedua tangan Palestina dan berkata "andai aku punya banyak penghasilan, aku langsung melamarmu untuk menjadi istriku" Indonesia langsung menarik Palestina dan memeluknya sambil tersenyum bahagia kemudian Palestina membalas pelukan tersebut. Cahaya sinar bulan purnama menyinari tepat diatas mereka yang sedang saling berpelukan.

Tamat

INDONESIA X PALESTINE Spesial Ramadhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang