Chapter 1

2.5K 259 50
                                    

BGM : Kezia - Aku Masih Memikirkanmu

Minho pikir kegigihannya akan buat Changbin luluh dan berpaling padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minho pikir kegigihannya akan buat Changbin luluh dan berpaling padanya. Namun ternyata tidak juga. Dia merasa jadi manusia paling bodoh di muka bumi. Andai kata dia tidak nekat mencintai pemuda itu, mungkin hatinya tidak akan sehancur ini.

"Kali ini apa lagi?

Saat dia datang pada Jisung, sahabatnya, pemuda itu pasti tahu ada yang tidak beres atau ada sesuatu yang terjadi. Minho menghela napas dan masuk lebih dalam ke kosan pemuda itu sambil tutup pintu, duduk lesehan, dan bersandar di dinding yang mulai mengelupas.

"Capek banget," keluhnya.

Dari nada bicaranya jisung bisa tahu seberapa frustasinya sahabatnya itu. Dia duduk dari rebahannya, memandang Minho iba bercampur sedih.

"Mending putus aja sih," sarannya.

Namun dia tahu dengan sangat pasti bahwa ide itu akan ditolak Minho mentah-mentah. Dia tahu seberapa cintanya pemuda itu pada pacarnya. Sudah tentu ide putus bukanlah opsi yang bagus.

Jisung menghela napas, turun dari kasurnya, lalu ambil minum untuk Minho dari kulkas mininya.

Mereka duduk berhadapan dalam diam. Minho memegangi botol kecil yang Jisung berikan. Jujur, Jisung lelah melihat sahabatnya begini, tapi sampai kapan pun sepertinya menangis tidak akan ada dalam kamus minho meski dia merasa sangat sedih. Padahal, jika pun dia menangis dihadapannya itu bukan masalah sama sekali.

"Gue tadi nyinggung soal mantannya lagi," kekeh Minho. Seketika merasa bodoh dan tidak berguna. "Gimana ya, Ji. Mereka udah putus dari tahun lalu, terus dia jadian sama gue sejak enam bulan lalu, tapi dianya belum bisa move on sama sekali."

Nama yang disebut hanya diam mendengarkan. Dia jelas tahu fakta itu. Kalau dibilang lelah menasihati sudah pasti, tapi mau bagaimana lagi. Saat ini tugasnya hanya mendengarkan curhatan sahabatnya saja, karena dinasihati pun tidak berguna.

"Mereka putusnya juga bukan karena hal sepele. Lo tau sendiri Felix selingkuh dari Changbin dan lebih pilih selingkuhannya tapi- tapi bisa-bisanya Changbin masih secinta itu sama Felix."

Minho tidak habis pikir, apalagi Jisung. Sebenarnya mereka sama bodohnya; sama-sama bodoh karena cinta. Changbin bodoh karena masih mencintai Felix dan Minho juga bodoh karena mencintai pria gagal move on seperti Changbin.

"Gue yang cinta mati sama dia, yang nggak ada pikiran buat selingkuh atau ninggalin dia sama sekali, malah nggak dilirik. Yakin sih, gue mati juga dia nggak peduli."

Pertama kali selama masa pacarannya Minho menangis. Jisung terkejut setengah mati. Padahal dia pikir Minho tidak akan pernah menangis di depan orang lain. "Min, ya ampun."

Dia tarik sahabatnya itu untuk dipeluk. Ditepuk-tepuk punggungnya dan diusap lembut.

"Dia bahkan maki-maki gue, nyebut gue anjing, semua binatang dia sebutin cuma karena gue manggil Felix tukang selingkuh hiks... padahal itu fakta, Ji."

PATH OF SACRIFICE | MINBIN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang