Recommended song : Fabio Asher - Rumah Singgah
(Terima kasih untuk yang udah ngerekomendasiin)
***
Minho rasa dia sudah cukup introspeksi diri selama beberapa hari. Namun semakin dipikir semakin banyak pula dia rasa dia tidak bersalah. Setiap kali mereka bertengkar, pasti Changbin yang lebih dulu menyerangnya. Meletakkan dia di posisi sulit hingga rasanya hampir mati.
"Menurut lo, hal apa yang bisa buat hubungan jadi renggang?"
Itu adalah kalimat tanya yang dia tujukan pada Jisung di sebelahnya. Satu jam lalu setelah jam kuliah usai mereka putuskan mengerjakan tugas di pendopo. Duduk di bagian paling sepi yang jarang orang duduki.
"Cemburu," jawab Jisung tanpa lihat dirinya. Pemuda itu sibuk menatap layar ponsel yang menampilkan kakak tingkat mereka di festival seni bulan lalu.
Cemburu...
Minho memikirkan kata itu. Benar juga. Apa selama ini dia terlalu cemburuan?
"Gue cemburuan nggak menurut lo, Ji?"
Jisung berikan atensinya pada sahabatnya yang hari ini nampak fluffy dengan sweater rajut berwarna cokelat muda.
"Kalo lo nyari celah buruknya lo di mana, mending jangan deh. Lo selalu ngejatuhin kesalahan ke diri lo sendiri, Min. Apa nggak capek?"
"Gue nggak gitu," bisik Minho. Dia menghela napas dan menyandarkan tubuhnya ke tiang di belakang tubuhnya. "Gue cuma lagi introspeksi diri. Changbin bilangkan suruh gitu."
"Dih, nurut banget," malas Jisung kalau sudah berhubungan dengan Changbin. "Lo pikir dia ngelakuin yang dia omongin? Tuh liat, asik sendiri dia sama mantannya. Jangan-jangan udah balikan."
Minho refleks angkat kepalanya dan memandang arah yang Jisung tunjuk. Hatinya mencelos saat lihat Changbin merangkul Felix dengan mesra. Mereka sedekat nadi jika sudah menempel. Padahal di sini Minho sibuk mencari cara agar dia bisa menyelamatkan hubungan mereka. Mencari celah untuk dalih memaafkan Changbin jika masa break mereka usai. Namun nyatanya, inilah yang diterima.
"Emang cowok bajing, nggak ada kapoknya itu anak. Udah gue bilang putus aja, lo bandel sih."
Jisung tidak berhenti mengomel, sementara Minho terpaku pada Changbin dan Felix. Dadanya nyeri bukan main. Dia tidak paham lagi. Changbin melimpahkan segala kesalahan padanya, tapi tidak pernah memperbaiki diri.
***
Chris berlari kecil keluar gedung praktiknya. Main drum setengah hari ternyata bisa buat kepala pusing dan perut keroncongan. Namun langkah terburu-burunya memelan saat dia lihat Minho yang juga baru saja keluar dari ruang praktik anak tari. Wah, kesempatan emas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATH OF SACRIFICE | MINBIN [✓]
Fiksi PenggemarHubungan yang dipertahankan hanya dari satu pihak sudah pasti sulit bertahan, tapi Minho pikir tidak apa untuk mencoba. ... "wajar sih, gue kalo jadi cowok lo juga pasti berantem tiap hari. Dan kalo gue cowok lo, kayaknya udah putus dari hari pertam...