LLP - Act 1

18K 280 8
                                    

Siapa yang tak mengenal sosok pujangga kampus, pria idaman seantero kampus swasta Mahasakti ini.

Namanya Firiya, Firiya Kamandanu. Keturunan Chinese dengan wajah rupawan, matanya yang tajam, alis yang hitam, bibir manis, serta hidung mancungnya. Dengan tinggi badan 178 cm dan berat 70 kg. Firiya atau akrab dengan sebutan Fir ini juga memiliki bentuk tubuh yang sangat proporsional. Punggung yang lebar, dada bidang, abs perut yang menonjol, juga kaki keras hasil olah tubuh rutin semasa kecil saat menjajaki pelatihan wushu dan taekwondo.

Selain itu dari penampilan luarnya yang luar biasa menawan, dalamannya pun juga tak kalah menarik. Terlahir dari keluarga sangat berkecukupan, anak tunggal pewaris tahta. Sikapnya yang ramah dan santun membuat banyak wanita jatuh hati padanya, juga para pria yang mungkin cemburu karenanya. Terlebih, kepintaran Fir juga di atas rata-rata. Kalau memang Fir diibaratkan dengan sebuah makanan, maka dia adalah paket lengkap yang diminati kumpulan masa.

Dibalik kesempurnaan Fir, ada satu rahasia besar yang ia jaga dalam-dalam. Sebuah aib yang ia rasa seperti bom waktu, makin lama makin menipis.

Rahasia Fir ialah dirinya seorang penyuka sesama jenis atau gay. Fir sadar akan keanehan ini, perbedaan orientasi seksual pada umumnya sejak ia duduk di bangku SD.

-

Sedari kecil, Fir sudah jarang bertemu dengan kedua orang tuanya karena mereka terlalu sibuk mengejar pundi-pundi kekayaan. Berkali-kali Fir dihujani oleh mainan terbaru, barang elektronik terbaru, makanan mewah, dan benda-benda mewah lainnya. Namun, sebagai seorang anak, Fir kecil hanya menginginkan kasih sayang dari orang tuanya. Baginya, akan sangat menyenangkan jika kepalanya dielus oleh Papa saat ia mendapatkan nilai 100 daripada dibelikan handphone tercanggih. Lebih bahagia dia duduk bersama kedua orang tua nya, makan seadanya daripada makan sendirian dengan banyaknya lauk pauk namun tak ada yang menghabiskan.

Fir kecil sendiri pada akhirnya mencoba untuk menjadi anak yang mandiri, mencoba kuat walau sebenarnya ia sangat sedih. Melihat dengan sikap kedua orang tuanya yang nampak tak peduli dengannya, ia sangat mengharapkan perhatian dari orang lain. Orang yang paling dekat dengan dirinya tentu adalah para asisten rumah tangga di rumahnya. Bibi Sumi, asisten yang telah mengabdi di keluarga Kamandanu sebelum Fir lahir pun menjadi salah satu pelampiasan Fir untuk mencari kasih sayang. Fir kerap kali datang ke kamar Bi Sumi hanya untuk sekedar mengobrol bahasan anak kecil, membanggakan hasil nilai ulangan yang bagus, atau menunjukan hadiah yang ia dapatkan dari orang tuanya. Bi Sumi sendiri sadar dengan sikap anak majikannya ini yang mencari perhatian, dirinya bahkan kerap kali merasa kasihan terhadap Fir dimana anak seusianya yang seharusnya masih mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua, malahan selalu ditinggal sendirian di rumah. Oleh karena itu, bi Sumi selalu mencoba untuk memberikan kasih sayang lebih terhadap Fir kecil agar dirinya tak merasa ditinggalkan.

Suatu malam kala itu, rumah kediaman Kamandanu sangatlah sepi dan gelap. Fir terbangun karena mimpi buruknya, dilihatnya dari jendela jika diluar rumah sedang hujan deras. Segera Fir membenamkan diri dalam selimut, berusaha bersembunyi dari suara petir yang menyambar di luar. Namun, karena terlalu takut oleh keadaan sekarang, dirinya memutuskan untuk memberanikan diri turun ke bawah dari kamarnya menuju kamar bi Sumi.

Terlihat kamar bi Sumi yang masih terang oleh lampu yang menyala. Saat Fir kecil sedang berdiri di depan pintu hendak mengetuk, ia mendengar suara bi Sumi yang seperti kesakitan. Dirinya mulai panik, Fir bergegas membuka pintu namun pintu kamar bi Sumi pun terkunci. Ia melirik ke sebelah pintu kamar, ada jendela yang masih terbuka. Segera Fir menyibakan gorden yang menutupi jendela itu dan melihat bi Sumi sedang terlentang diatas kasur dalam kondisi telanjang. Ada seorang pria berbadan tegap besar telanjang yang kini sedang bergoyang. Tangan pria itu berada persis di kepala bi Sumi, membelai rambut bi Sumi dengan lembut.

Laki Laki PerkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang