LLP - Act6

3K 21 3
                                    

Firiya bergegas mengepak barang-barang kebutuhannya saja yang terpenting untuk dibawa pindahan sementara ke kosannya yang baru. Saat sedang mengepak barang, ia melihat sarung yang tadi ia pakai masih tergeletak di atas kasurnya. Diraihnya sarung itu dan ia cium aroma yang terdapat disana. Bau yang tercium sungguh memabukan. Fir yakin sarung ini pasti miliki Juki atau Halim.

Otaknya sudah kembali berada pada bayang-bayang mesum. Sebenarnya dirinya sudah selesai mengepak barang dan mulai membayangkan kembali kejadian semalam. Entah kenapa walau masih terasa lelah dan lemas, juga rasa sakit pada pantatnya itu, namun Firiya kembali terangsang, apalagi sekarang ia tengah mencium sebuah sarung yang dimiliki oleh salah seorang dari tukang yang ia idamkan.

"Mas Firiya, mas, sudah selesai packing barangnya?" Ketuk pak Aan pada pintu kamar Firiya.

"Ah iya pak sebentar lagi ya." Teriak Firiya dan langsung memasukan sarung itu ke dalam kopernya.

-

Sesampainya di kosan baru, Firiya langsung disambut dengan pemilik kosan yang merupakan teman pak Aan. Begitu terkejutnya karena Firiya melihat teman pak Aan ini sungguh berbeda dengan pak Aan. Pak Aan yang notabene berperawakan buncit bak pria berumur 50 an pada umumnya. Sedangkan teman pak Aan yang bernama pak Tisno ini jauh berbeda, perawakannya masih sangat fit di usia yang Fir taksir sekitar 50 an awal, tak jauh dari umur pak Aan. Kebetulan pak Tisno ini datang menyambut pak Aan dan dirinya hanya dengan mengenakan singlet putih dan celana panjang kain, dari bentukan tangannya saja, Fir yakin bahwa badan pak Tisno ini masih terbentuk indah dengan otot-otot yang menonjol.

"Aan, akhirnya datang juga." Senyum pak Tisno pada kawannya juga Firiya.

"Ini ya yang sementara mau tinggal disini?"

"Iya nih Tis, maaf ya gue malah jadi ngerepotin lo yang lagi jaga toko." Balas pak Aan.

"Nah mas Firiya, ini pak Tisno pemilik kosan ini. Kamu nanti selama sebulan awal tinggal disini dulu ya sementara."

"Baik pak Aan. Salam kenal pak Tisno, saya Firiya." Jabatan tangan Firiya pada pak Tisno yang disambutnya dengan genggaman erat.

"Wah, panggil mas aja lah timbang pak, keliatan tua banget gue." Tawa pak Tisno masih terus menjabat tangan Firiya dan seperti enggan melepaskannya.

"Gayamu Tis, inget umur. Lo itu pantesnya dipanggil om. Atau kakek. Hahahaha." Canda pak Aan.

Setelah mengantar Fir ke kamar barunya, pak Aan langsung pamit karena ingin melihat proses renovasi kosannya itu, meninggalkan Firiya dan pak Tisno berdua saja sekarang.

"Nah Firiya, nanti kalau kamu butuh apa-apa sementara bisa kabarin saya aja ya. Ini nomor hp saya. Rumah saya pun kebetulan ga jauh dari kosan ini. Toko saya pun ada di depan, tepat di belokan masuk ke jalan sini." Jelas pak Tisno panjang lebar.

"Siap pak Tisno, bisa dikondisikan nanti." Jawab Firiya sambil tersenyum, matanya terus saja menatap tubuh tegap kekar pak Tisno.

"Loh, kan udah dibilangin tadi, panggil saya mas aja." Balas mas Tisno sambil memegang pundak Fir.

"Nanti mas panggil kamu adek deh, biar kesannya lebih akrab gitu. Gimana dek?"

Firiya berpikir sejenak, apakah ini tanda-tanda jika ia sedang digoda oleh pria setengah baya ini? 

– – – –

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini. Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di https://karyakarsa.com/rakarsag

Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Laki Laki Perkasa" juga cerita-cerita lain milik Author seperti

"Keluarga Berbeda" - "Para Pejantan I" - "Terapi Kejantanan" - "Ero-Mantica" - "Para Pejantan II" telah tersedia di sana.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati pada platform web karyakarsa.
Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,
Rakarsag

– – – –

*ps : this story is based on what author's wild imagination as per the main character is a persona of author in real life. Though author never had one like author describes in here, but author wish one day author could fulfil these kind of sex ;)

Laki Laki PerkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang