"Pak Cokro, pak Cokro, ini saya, Firiya." Panggil Firiya sambil berjalan menghampiri pak Cokro yang sedang merokok di depan mobil milik Papa Diana.
"Oh iya Firiya, Diana nya lagi dimana ya? Katanya lagi bareng kamu?" Suara pak Cokro benar-benar jantan. Terdengar berat dan garang. Tubuh Firiya seketika bergidik setelah mendengar suaranya, dan juga penampilan pak Cokro saat ini sangat casual, ia memakai kaos polos putih tertutup jaket kulit hitam dengan celana jeans ketat juga sepatu boots. Terlihat tonjolan kontolnya yang terjiplak jelas di balik celana jeans ketat itu.
"Tadi Diana sama saya memang janjian ketemu di mall, katanya dia mau ganti baju di dalam mobil saya pak, tapi ternyata mobil saya malah dibawa kabur sama Diana. Katanya dia ada urusan mendadak sama teman-temannya dan sekarang saya juga ga tau Diana ada dimana pak." Jelas Firiya sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh Diana.
Pak Cokro yang mendengar penjelasan Firiya hanya bisa menggaruk kepalanya yang berlapiskan rambut model buzzcut. Sejenak ia berpikir.
"Kebiasaan deh Diana ini." Katanya sedikit kesal.
"Terus kamu sekarang mau balik ini ga ada mobil?" Tanya pak Cokro kembali.
"Iya pak, mana kunci rumah ada di mobil lagi. Sedangkan di rumah lagi kosong, ga tau pada pulang jam berapa. Rencana paling saya mau booking hotel aja, nginap sehari gitu."
Pak Cokro kembali terdiam sambil menatap badan Firiya dari atas sampai bawah. Tak tahu apa yang sedang ia pikirkan, namun satu hal yang Firiya tahu, tatapan menyelidik yang penuh arti, arti mesum.
"Kamu udah booking hotel? Kalau udah, sini saya antar saja."
Firiya tersenyum puas, kesempatannya untuk menggoda pak Cokro semakin tinggi, sesuai dengan perkiraan Diana. Kini Fir langsung naik ke dalam mobil dan menunjukan arah tempat hotel yang telah ia pesan.
Saat tiba di hotel, Firiya mengajak pak Cokro untuk masuk sebentar ke kamarnya dengan alasan istirahat sejenak sambil menunggu Diana memberi kabar. Dengan mudahnya pak Cokro mengiyakan ajakan Fir dan turut masuk ke kamar yang telah ia pesan. Ketika mereka berdua sudah berada di dalam kamar, Firiya langsung saja membuka celananya, menyisakan dirinya dengan celana dalam yang ia pakai, celana dalam ketat yang memang ia gunakan sehari-hari dengan tujuan untuk menggoda para pria perkasa, celana dalam yang sengaja ia beli dalam jumlah banyak untuk menggoda Juki, tukang bangunan di kosannya saat itu.
Siapa yang tak tergoda dengan lekuk tubuh Firiya yang mulus dan indah itu. Itulah tingkat kepercayaan diri tertinggi Firiya, setidaknya, dengan tindakannya sekarang, entah pak Cokro bernafsu atau tidak, ia sudah mencoba untuk menggodanya.
– – – –
Terimakasih atas dukungan kalian selama ini. Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di https://karyakarsa.com/rakarsag
Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Laki Laki Perkasa" juga cerita-cerita lain milik Author seperti
"Keluarga Berbeda" - "Para Pejantan I" - "Terapi Kejantanan" - "Ero-Mantica" - "Para Pejantan II" telah tersedia di sana.
Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati pada platform web karyakarsa.
Terimakasih dan selamat membaca!Regards,
Rakarsag– – – –
*ps : this story is based on what author's wild imagination as per the main character is a persona of author in real life. Though author never had one like author describes in here, but author wish one day author could fulfil these kind of sex ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Laki Laki Perkasa
FantasyMohon pengertiannya - Cerita mengandung Konten 21++ dengan Tema LGBT Sehubungan adanya musibah yang saya alami pada akun Karyakarsa, saya pun membuat akun baru dengan ALIAS berbeda menjadi "Deansius" dimana kalian bisa menemukan cerita saya pada ht...