LLP - Act9

1.7K 21 0
                                    

Firiya terbangun dengan mata berat, sayup-sayup terdengar suara sibuk dari arah luar kamar. Ia kembali melihat ke sekelilingnya, rupanya Firiya masih berada di dalam ruangan tempatnya kemarin bermain dengan 4 orang pria sekaligus. Rasa sakit pada pantatnya masih menyeruak, segera ia bergegas mengambil pakaiannya yang tercecer jauh dari lokasinya tertidur itu. Ruangan ini telah kosong, mungkin mereka sengaja meninggalkan dirinya tertidur untuk beristirahat.

Dengan langkah gontai, ia mencoba berjalan keluar dari ruangan kamar itu. Dilihatnya di depan, mas Tisno yang menjaga toko bangunannya dan sedang berbincang-bincang dengan seorang pria yang Fir pikir adalah tukang bangunan.

"Oh udah bangun dek?" Senyumnya penuh makna.

"Udah mas." Balas Fir mencoba tenang.

"Saya pulang dulu ya mas, mau beberes dulu buat pindahan." Lanjutnya.

"Ya udah sana, hati-hati pulangnya, jangan mampir-mampir ke tempat lain, ntar tambah sakit lagi pantatnya." Ujar mas Tisno cuek dengan pria yang sedang bicara dengannya.

Firiya sendiri terkejut dengan perkataan mas TIsno yang benar-benar vulgar itu. Walau dalam hatinya sendiri, ia melihat tukang yang sedang berbicara dengannya ini cukup menarik, baik secara fisik maupun secara rupanya. Saat benar-benar keluar dari lokasi toko mas Tisno, Firiya kembali melihat Agan dan Hasbi yang tengah membantu 2 tukang lainnya menurunkan barang dari pick up. Pandangan mereka bertemu dan keduanya sama-sama melayangkan senyuman nakal pada Firiya yang tentunya kedua tukang lain itu pun sadar dengan sikap Agan dan Hasbi. Dengan cuek, Firiya mencoba membalas senyum mereka dan langsung berjalan cepat menuju ke kosannya itu.

Sesampainya di kosan, badannya telah ia rasakan sangat lengket. Lengket oleh bekas keringat yang mengucur deras kemarin juga dengan tumpahan pejuh entah milik siapa yang melekat di sekujur tubuhnya. Tak lama setelah Fir selesai berbenah diri, ada telepon masuk ke handphonenya yang ternyata adalah pak Aan.

"Halo pak Aan." Balas Fir.

"Ya halo mas Firiya, mas di kosan kan? Bapak jalan kesana sekarang ya buat jemput mas Firiya." Ujar pak Aan diujung telepon.

"Baik pak, saya sudah siap kok tinggal berkabar aja juga pak Aan udah sampai di depan ya."

-

Fir pulang sudah sangat larut karena dirinya bersama teman-teman lanjut menghabiskan waktu di bar sambil berpesta kecil menyambut kedatangan Fir di kota asalnya itu. Cukup banyak alkohol yang ia tenggak, membuatnya sedikit pusing sekarang. Sesampainya di dapur, ia mendengar suara sayup dari arah belakang, tepatnya dari kamar bi Sumi. Ingatannya kembali pada kenangan masa lalu, saat dimana ia memergoki bi Sumi sedang berhubungan badan dengan seorang pria yang menjadi sosok idamannya itu.

Dengan mengendap-endap, ia mencoba melihat ke arah sumber suara. Sama persis seperti saat ia kecil, dilihatnya dari celah jendela yang tak sepenuhnya tertutup gorden itu, bi Sumi sedang terlentang di kasur dan diatasnya ada seorang pria, yang tak lain dan tak bukan adalah kang Maman.

"Oohh kaang.. Teruuss kaang aaaahh.. Kaang Mamaann enaak kaang.." Erang bi Sumi begitu bergairah. Memang diusianya yang sudah menginjak 40 tahunan, bi Sumi masih bisa dibilang memiliki badan semok dan montok, berbeda dengan asisten rumah tangga lain yang Fir tahu.

"Yaaa Summ.. Sexy bangeet kamu ngerang-ngerang giniiihh.. Aahh enaak kan kontol akangg?"

"Enaak kaangg isshh.. Teruuss kaangg.. Enaak bangeet kontol akang.."

Firiya terus memperhatikan aksi perentotan kedua orang ini meski matanya tertuju pada punggung kang Maman yang kekar itu. Kontolnya sendiri sudah berdiri sangat tegang dibalik celana jeans yang ia pakai. Sambil terus mengamati, Fir mulai mengocok kontolnya sekarang yang masih terbungkus celana itu. 

– – – –

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini. Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di https://karyakarsa.com/rakarsag

Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Laki Laki Perkasa" juga cerita-cerita lain milik Author seperti

"Keluarga Berbeda" - "Para Pejantan I" - "Terapi Kejantanan" - "Ero-Mantica" - "Para Pejantan II" telah tersedia di sana.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati pada platform web karyakarsa.
Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,
Rakarsag

– – – –

*ps : this story is based on what author's wild imagination as per the main character is a persona of author in real life. Though author never had one like author describes in here, but author wish one day author could fulfil these kind of sex ;)

Laki Laki PerkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang