pemenang

44 7 2
                                    

🔍 1060 words.





Setelah beberapa waktu para penghuni yang tinggal satu atap bersamanya sibuk dengan jadwal masing-masing, ia pun sama, akhirnya semua memiliki waktu luang untuk perbaiki regang yang tercipta.

Tidak banyak yang ingin mereka lakukan, hanya bermalas ria bersama sepanjang hari.

Menonton televisi, bermain permainan video di komputer, memakan apapun dari kulkas asrama atau mungkin tidur beralas sofa empuk di ruang tengah. Persis seperti yang Jibeom, teman sekamarnya, lakukan.

Ia sendiri tidak jauh berbeda, menempatkan diri di sisi lain sofa, mengamati sang teman sekamar dalam tenang.

Atau tidak.

Tidak tenang sama sekali.

Sungyoon, Jangjun dan Joochan sebenarnya sedang memutar film seram di televisi asrama, meninggalkan Youngtaek dan Bomin berteriak layaknya tak ada hari esok namun juga tidak ingin terlewat sedetikpun kejadian yang ditayangkan.

Sedang Daeyeol mengamati Seungmin dan Donghyun yang tengah berjuang memenangkan suatu permainan. Donghyun tidak akan biarkan satu saja sesi permainan tanpa mengoceh.

Jaehyun tidak temukan hal menarik namun Jibeom.

Hingga ia kembali pada bumi, ia bahkan tak menangkap satupun buruk dari yang lebih muda.

Hingga ia tak sadar hari mulai gelap dan anggota lain telah selesai dengan kegiatan masing-masing, begitupun Jibeom yang kini berbincang dengan Sungyoon dan Bomin.

"Siapa yang ingin memasak makan malam?"

Pertanyaan yang membekukan setiap anggota, tidak ada yang ingin memasak karena terlanjur malas.

"Tidak mungkin ada yang mau. Mari lakukan gunting, batu dan kertas saja," Sungyoon memberi saran, memiliki kepercayaan diri bahwa akan memenangkan permainan sederhana tersebut.

Namun Jaehyun tak rasakan yang sama. "Ah, aku tidak pandai memainkan permainan ini,"

"Itu karena kau selalu mengeluarkan kertas," sahut Jibeom diikuti gelak yang lain.

"Aku tidak!"

Bagaimana pun, mereka lakukan permainan itu. Dan sepertinya karma instan benar adanya.

"Ini salah, ayo ulangi!" Protes Jibeom, orang yang akan memasak makan malam hari ini. "Ayolah ulangi, kalian akan keracunan memakan makananku!"

"Terima saja, Beom, kau kalah,"

Jangjun mengangguk membenarkan ucapan Donghyun, "lagi pula makananmu tidak seburuk itu,"

"Aku suka pastamu, mungkin kau bisa buatkan kami spageti atau semacam itu," Seungmin melempar permintaan tambahan.

"Kemarin aku membeli beberapa bungkus pasta," imbuh Daeyeol.

"Huh, ini tidak adil," gerutu yang kalah namun tetap bangkit ke dapur karena malam semakin larut. "Tapi setelah ini kita akan mainkan ulang! Aku pemain yang handal,"

Lucu sekali.

Jibeom nya lucu sekali.

Ia selalu suka Jibeom yang tidak dapat menerima kekalahannya.

Sedikit menyebalkan, namun sang teman sekamar hanya menunjukkan sisi kekanakan disaat seperti ini.

Dan untuknya, itu sangat menggemaskan.

Ia hanya tak bisa ungkapkan.

Bersikap sebaliknya adalah pilihan terakhir yang sial juga pilihan terbodoh.

Pai Apel : Mostly Bongbeom lolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang