Part 23 - Breakfast

1.3K 132 8
                                    

Dikarenakan hari ini hari sebelum hari pekan-Jum'at, Bright berencana ingin mengajak Win jalan-jalan, satu hari penuh. Ia ingin, dirinya dan Win menghabiskan waktu dari sore hingga malam.

Saat ini setelah ia membersihkan diri, ia langsung mengambil ponselnya yang semula di meja nakas dengan charger yang menepel di ujung ponselnya. Bright mengambil ponselnya dan mencari kontak Win. Bright menekan tombol panggilan, tidak perlu menunggu lama Win mengangkat panggilan tersebut.

"Ya, Phi?"

"Apa besok kau sibuk?"

"Hm? Besok? Tidak, memangnya kenapa?"

"Aku ingin mengajak mu jalan-jalan, bisa?" Bright yang semula duduk disisi ranjang, langsung merebahkan tubuhnya di ranjangnya.

"Jalan-jalan? Kemana?"

"Kemana saja. Bagaimana?" Bright menarik selimut untuk menutupi setengah tubuhnya, ia berharap Win mau menerima ajakannya.

"Baiklah"

Dengan senyum puas yang terpatri di wajahnya, Bright secara tidak langsung kembali duduk. "Benarkah?" Tanyanya.

"Eum, iya"

Meski jawaban Win terdengar ragu, tapi Bright yakin jika jawaban Win karena efek pertanyaannya tadi.

"Baiklah kalau begitu, besok aku jemput"

"Jam berapa, Phi?"

"Pukul 10, bagaimana?"

"Pukul 10? Apa itu tidak terlalu pagi untuk jalan-jalan?"

Benar juga!

"Eum begini, pukul 10 aku akan ke rumah mu, kita akan sarapan terlebih dahulu"

"Phi ingin sarapan di rumah ku?"

"Iya. Masakan mu enak, aku suka. Jadi... Kau mau kan?"

'Ayo Win katakan iya. Aku sangat ingin memakan masakan mu'

"Hm, baiklah"

Merasa menang, Bright turun dari kasur dan melompat kegirangan. Ia sebenarnya ingin teriak, tapi ia urungkan karena sudah malam dan tidak ingin membuat dirinya malu jika Win mendengar teriakannya.

"Baiklah, besok aku ke rumah mu, jangan lupa masak makanan yang lezat. Malam Win" Tanpa menunggu jawaban dari pihak sebelah, Bright langsung menutup panggilan itu.

Setelah menutup panggilan itu, Bright kembali meletakkan ponselnya di meja nakas dengan charger yang asih menempel di sisi bagian bawah ponselnya. Namun, baru beberapa detik Bright meletakkan ponselnya, tiba-tiba ponselnya kembali berdering dan tertera nam Mike disana.

Sebenarnya Bright sedang malas jika Mike menelponnya seperti ini, entahlah pasti setiap mereka mengobrol lewat telepon, Mike selalu bisa memancing emosi Bright.

"Ada apa?" Ujarnya dengan datar setelah menekan tombol hijau untuk menjawabnya panggilan Mike.

"Hei... Hei.... Ada apa dengan nada datar mu itu?"

"Ck, langsung saja ke intinya! Ada apa?! Aku ingin tidur" Bright merupakan salah satu orang yang tidak suka berbelit-belit. Jadi, saat seseorang menelponnya, ia ingin langsung ke intinya. Karena ia paling tidak suka yang namanya basa-basi.

"Euggh, baiklah! Jadi begini, besok kan weekend, bagaimana jika kita pergi ke club? Bersenang-senang teman, akan sangat menyenangkan bukan jika kita menghabiskan hari dengan panas?"

Only You - BrightWin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang