"Pam"
Bright berjalan menghampiri Pam yang saat ini tengah duduk di kantin. Pam yang mendengar jika Bright sedang memanggilnya dan berjalan ke arahnya, sontak langsung menegakkan badannya. Tidak lupa senyum dan matanya yang berbinar melihat Bright.
"Bright? Sedang apa kau disini? Kau ingin makan siang bersama ku?"
Bright mengendus kesal. Bisa-bisanya Pam mengira dirinya akan makan bersama degan wanita itu, melihat Pam saja kadang Bright malas, apa lagi makan bersama?. Bright juga dapat melihat jika Win dan kedua sahabatnya yang baru saja tiba di kantin.
"Ikut aku sekarang." Bright menarik pergelangan tangan Pam dengan sedikit kasar. Wanita itu secara otomatis terkejut dengan tindakan Bright.
Seluruh mahasiswa yang ada di kantin berbisik-bisik dan memandang keduanya dengan ekspresi yang bertanya-tanya, tak terkecuali Win dan kedua sahabatnya.
"Bright ada apa? Lepas Bright. Tangan ku sakit."
"Ikut aku sekarang!"
"Tapi-"
Ucapan Pam terhenti ketika Bright menghentikan langkahnya. Ternyata Bright berhenti karena di hadapan mereka terdapat Win beserta sahabatnya.
"Phi, lepaskan tangan Phi Pam. Nanti tangannya merah." Win dapat melihat jika cengkraman tangan Pam sangat kuat di pegang Bright. Ia meringis kecil ketika tanga wanita itu mulai memerah.
Tak mendengarkan ucapan Win, Bright malah pergi begitu saja. Tidak lupa Pam yang terus memberontak agar tangannya di lepas oleh Bright.
Win melamun dengan tangan yang memutar-mutarkan pulpen yang berada di tangan kanannya. Tak lupa bibir yang mengerucut kecil. Pikirannya saat ini sedang melayang kemana-mana. Ia memandang kosong ke depan yang saat ini sang dosen sedang menerangkan materi.
"Win, nanti kau pulang naik apa? Apa di jemput Phi Jane?"
Tak mendapatkan jawaban, Khao dan Jj saling memandang satu sama lain. Kedua pria itu turut memperhatikan Win yang saat tengah melamun.
"Win." Bisik Jj dengan menyenggol pelan lengan pria manis itu.
"Hah? Ada apa?" Tanyanya heran.
"Kau yang ada apa. Kau melamun? Kau memikirkan apa emangnya?" Tanya Jj dengan serius.
"Tidak ada." Win kembali memandang ke arah depan. Ia mulai menulis materi yang ada di papan tulis itu, yaa walaupun saat ini ia tidak fokus belajar.
"Apa kau memikirkan Phi Bright?" Tebak Khao.
"Tidak." Elak Win dan kembali fokus mencatat materi pelajaran tersebut.
"Bohong. Aku tau apa yang sedang kau pikirkan."
Tak menjawab ucapan Jj, pria manis itu seolah-olah tuli. Ia juga sebenarnya bingung kenapa melamun.
Kringggggg~
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - BrightWin
De Todo"Aku menyukai mu sejak dulu, Phi. Tapi kau malah mengacuhkan ku. Suatu saat nanti kau akan merasakan bagaimana sakitnya mencintai seseorang dalam diam" -Win "Aku mencintai dan menyayangi Jane. Tapi aku tidak ingin kau menjauh dari ku, Win" - Bright ...