"kami pulangggg~" teriak Jane dari arah pintu depan. Win yang sedang mengerjakan tugas di meja-ruang keluarga dengan tv yang menyala-sambil mendengar lagu di tv langsung menoleh ke sumber suara.
"MAEEEE~" Win beridir dari duduknya dan langsung berlari untuk memeluk May-ibu Win.
"Aku merindukan, Mae"
"Mae juga merindukan mu sayang. Bagaimana keadaan mu? Baik?" Tanya May. May membalas pelukan putranya itu dengan tangan yang mengelus punggung Win dan sesekali mengusap kepalanya.
"Hm, aku baik-baik saja disini Mae"
"Ekhem, apa kau tidak merindukan Phi mu ini, Win?"
"Tentu saja aku merindukan mu! Kalian pergi 1 Minggu penuh" Win melepas pelukannya dari May dan beralih memeluk Jane.
"Ck, kemarin kan kami sudah mengajak mu untuk ikut, kau saja yang tidak mau ikut!" Win cemberut mendengarnya.
Hening
"Heii!! Ada Pho juga disini! Kau tidak merindukan Pho mu ini, hah?!" Weerajut datang dari arah pintu dan langsung mengejutkan Win. Beliau baru masuk karena harus memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.
"Ehh? Tentu saja aku merindukan, Pho" Win melepas pelukannya dari Jane, lalu menghampiri ayahnya.
"Bagaimana kabar mu, nak? Sehat?" Win menganggukkan kepalanya dalam pelukannya.
"Hmm, aku sehat Pho"
"Aku sudah selesai sekarang" Ujar Jane sambil meneguk susunya untuk terakhir.
"Kau ke kampus naik apa, Win?" Tanya Jane.
"Bus" Jawab Win santai. Ia hanya menjawab singkat karena mulutnya yang di penuhi makanan.
"Mae, Pho, aku berangkat sekarang. Win ingat jangan banyak beraktivitas, dan obat mu di minum, ok little bunny?" Ucap Jane sambil mengusap rambut Win dan sedikit mengacak-acaknya.
"Ish, aku sudah menatanya tadi pagi, kenapa Phi acak-acak!" Win menyingkirkan tangan Jane dari atas kepalanya, lalu meminum susunya.
Jane terkekeh lalu ia mengambil tasnya yang ada di kursi kosong meja makan, kemudian ia berjalan ke luar untuk berangkat ke kantor.
Selang 5 menit kemudian, Win juga menyelesaikan sarapannya. "Aku sudah selesai. Aku akan berangkat sekarang" Win meneguk susu terakhirnya lalu mengelap sudut bibirnya menggunakan tissue. Setelahnya, ia mengambil tas ransel di bawah kursinya lalu menggendongnya di pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - BrightWin
De Todo"Aku menyukai mu sejak dulu, Phi. Tapi kau malah mengacuhkan ku. Suatu saat nanti kau akan merasakan bagaimana sakitnya mencintai seseorang dalam diam" -Win "Aku mencintai dan menyayangi Jane. Tapi aku tidak ingin kau menjauh dari ku, Win" - Bright ...