Terhitung sudah 3 hari Win di rawat
di rumah sakit. Setelah kemarin malam ia mendapat bentakan dari Jane melalui telpon, keesokan harinya Win sudah di perbolehkan pulang.Win yang sudah tidak betah di rumah sakit, akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada dokter kapan ia di perbolehkan pulang. Dan dokter cantik itu mengatakan jika kondisi Win sudah lebih baik jadi ia di perbolehkan pulang.
Dengan catatan Win tidak boleh melakukan banyak aktivitas dan harus istirahat total di rumah. Ia juga tidak boleh lupa minum obat, dan selalu rutin menjaga pola makan serta tidur dengan cukup.
Selama 3 hari itu pula, Bright selalu menemani Win. Ia bahkan tidak masuk kuliah. Bright selalu menemani Win, ia sesekali pulang ke rumah untuk mengganti baju dan membawa makanan dari luar karena ia tau Win tidak akan makan jika makanan rumah sakit.
"Sudah semua?" Tanya Bright ketika melihat Win duduk di ranjang rumah sakit dengan tas hitam berukuran sedang.
Win menganggukkan kepalanya. Bright mengambil ahli tas Win dan membawanya keluar. Mereka berjalan keluar dari kamar Win dan menyusuri koridor rumah sakit hingga mereka tiba di parkiran.
Bright memasukkan tas Win di bagasi mobil, dan Win duduk di depan - di samping kemudi. Bright mulai menyalakan mesin mobil dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Selama di perjalanan, hanya ada keheningan diantara keduanya. Win sibuk melihat ke jalan dan sesekali atensinya melihat ke arah jendela. Sedang Bright? Ia hanya fokus menyetir. Di tengah-tengah keheningan mereka, tiba-tiba atensi keduanya beralih ke dashboard mobil yang bergetar...
drrtt...drrtt...drrttt
Ponsel Bright bergetar dan tertera nama Pam disana. Win dapat melihat nama kontak Pam di ponsel Bright. Bright mengambil earphone yang ada di dashboard mobil lalu menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.
"Ada apa?" Tanya Bright dengan nada datarnya.
"Phi dimana sekarang?"
"Kenapa emangnya?"
"Tidak ada, aku hanya bertanya"
"..."
"Apa Phi sibuk?"
"Ya. Aku sedang sibuk!"
Tutttt!!!!
Bright langsung menutup sambungan panggilan sepihak. Bright mencabut earphone yang ada di telinganya lalu meletakkannya kembali di dashboard mobil. Win yang mendengar nada datar Bright mengkerut kening. Ia menatap Bright dengan tatapan bertanya.
Merasa di perhatikan, Bright menoleh kesamping dan melihat Win yang sedang menatapnya. "Ada apa?" Tanya Bright.
Win menggeleng kepalanya lalu melihat ke jalan melalu jendela mobil.
Hening
"Eum Phi" Panggil Win.
"Hmm"
"...."
"Kenapa diam? Ada apa?"
"Tidak jadi" Sebenarnya Win ragu untuk menanyakan pertanyaannya pada Bright.
"Katakan saja. Apa ada yang sakit?" Gelengan kepala Win berikan.
"Lalu?"
"Aku hanya ingin bertanya, kenapa 3 hari yang lalu Phi tiba-tiba ada rumah saat penyakit ku kambuh?
Bright terkejut mendengar ucapan Win. Win dapat melihat raut keterkejutan Bright. Sebenarnya pertanyaan ini sudah lama ingin Win tanyakan pada Bright, tapi ia selalu lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - BrightWin
De Todo"Aku menyukai mu sejak dulu, Phi. Tapi kau malah mengacuhkan ku. Suatu saat nanti kau akan merasakan bagaimana sakitnya mencintai seseorang dalam diam" -Win "Aku mencintai dan menyayangi Jane. Tapi aku tidak ingin kau menjauh dari ku, Win" - Bright ...