"Nah" Win mendongak ketika ia menangkap satu botol Blue Hawai di depan wajahnya. Dan yang menyodorkan itu adalah, Bright.
Dahi Win berkerut melihat Blue Hawai tersebut. "Untuk ku?" Tanyanya.
"Iya. Ambil" Win menerima Blue Hawai itu dan mengucapkan terima kasih pada Bright.
"Jangan terlalu keras mengerjakan tugas, nanti kepala mu pusing"
Win meminum Blue Hawai itu dan terkejut ketika Bright mengusap kepalanya. Entah kenapa setiap Bright mengusap rambutnya, selalu ada gestur terkejut di dirinya. Apa jangan-jangan dia salah tingkah?
"Itu tugas apa?" Tanya Bright.
Win menunjukkan laptopnya pada Bright. Bright menganggukkan kepalanya melihat tugas Win.
"Jika ada yang tidak kau mengerti, beritahu aku"
"Tapi kan beda jurusan"
"Tidak apa-apa. Saat semester pertama aku pernah mempelajarinya. Saat ini juga kami masih mempelajari itu"
Win menganggukkan kepalanya mengerti. "Hm, baik Phi"
"Win, ini pesanan mu" Khao menyodorkan satu piring nasi goreng yang ia bawa dari kantin.
Bright menatap nasi goreng itu dan Win secara bergantian. "Kau belum makan?"
Win menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bright pasti akan memarahinya karena terlambat makan siang. "Eum... Be-belum, Phi" Cicitnya.
Bright mendesah ringan dan menarik laptop Win dan memindahkannya di depannya. "Phi, kenapa laptopnya di ambil? Tugas ku belum selesai!"
"Makan sekarang! Tugas mu nanti saja" Ucapnya dengan nada datar.
"Tapi..."
"Tidak ada penolakan, Win! Makan!"
Win yang sadar dengan nada tinggi dan datar Bright, langsung menurut. "Baiklah" Ia muka menyendokkan makanannya dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Jj yang memperhatikan kelakuan Bright mulai merasa janggal. Ia menyenggol lengan Khao dan langsung berbisik padanya.
"Aku heran pada Phi Bright, dia terlihat posesif" Ujar Jj.
"Hm, kau benar"
Beberapa detik kemudian, Khao dan Jj terkejut secara bersamaan ketika melihat Bright dan mengusap bibir Win karena ada sisa nasi di sudut bibirnya.
Khao dan Jj saling memandang dengan mata yang membola. "Apa kau memikirkan hal yang sama dengan ku, Khao?"
Khao menganggukkan kepalanya mengerti. "Sepertinya mereka sekarang sudah resmi" Bisiknya.
"Kalian kenapa? Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Win ketika melihat Khao dan Jj yang saling berbisik.
"Eum... Ti-tidak, tidak ada" Ucap Khao dengan cepat.
"Ehh Jj, temani aku ke perpustakaan sekarang, aku baru ingat jika ada barang ku yang tertinggal" Sadar akan situasi, Khao tidak ingin menganggu Bright dan Win untuk saat ini, jadi ia mencari alasan agar mereka tidak menjadi nyamuk diantara hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - BrightWin
Aléatoire"Aku menyukai mu sejak dulu, Phi. Tapi kau malah mengacuhkan ku. Suatu saat nanti kau akan merasakan bagaimana sakitnya mencintai seseorang dalam diam" -Win "Aku mencintai dan menyayangi Jane. Tapi aku tidak ingin kau menjauh dari ku, Win" - Bright ...