Part 29 - Jealous (?)

1.4K 90 28
                                    

Siang ini Bright maupun Win sedang makan siang bersama di sebuah restoran cepat saji. Karena ini Sabtu, jadi Bright mengajak Win makan bersama. Sebenarnya ide makan bersama ini, Bright sendiri yang mengajak, kalau Win hanya menurut saja, karena yang terpenting dirinya bisa makan. Tidak peduli mau di restoran atau cafe, yang penting makan, itulah salah satu motto hidup Win.

Makan nomor satu. Sebanyak apapun tugas kuliahnya, makan harus di utamakan.

"Masih ada yang sulit soalnya?" Tanya pria yang memiliki wajah blasteran itu.

"Heum. Masih ada, Phi."

Mereka tidak akan makan siang di restoran ini jika Bright tidak ke rumah Win tadi. Saat dirinya tiba di ruma Win, Bright malah mendapati pria manis itu tengah mengerjakan tugasnya di ruang keluarga seraya menonton film.

Jadi dirinya berinisiatif untuk mengajak pria manis itu makan siang sambil mengerjakan tugas di restoran ini, agar otak Win tidak terlalu stres memikirkan tugasnya.

"Kerjakan saja dulu, nanti aku periksa. Jika ada yang salah, aku akan mengajari mu."

Win mengangguk dan kembali mengerjakan tugasnya. Mereka baru saja selesai makan siang, dan hanya menunggu menu dessert yang mereka pesan saja.

"Sudah selesai." Ucap Win dengan senyum manis di bibirnya. Tepat saat tugasnya selesai di kerjakan, dessert yang ia tunggu-tunggu sedari tadi akhirnya tiba.

"Mana, sini aku periksa."

Win menyerahkan bukunya pada Bright. Dirinya langsung beralih pada menu dessert yang ia pesan. Dessert yang ia pesan kali ini seperti biasa, yaitu ice cream. Dirinya memang pencinta ice cream. Semua jenis dan rasa ice cream ia sukai, hanya satu rasa yang ia tidak suka. Rasa Matcha. Menurutnya rasa Matcha seperti rasa rumput. Walaupun ia tidak pernah makan rumput, sih.

Sebelum memakan ice cream itu, Win lebih dulu mengeluarkan ponselnya dan memotret ice cream itu. Ia melihat hasil fotonya dan tersenyum. Rasa tidak tega untuk memakan ice cream itu pun muncul di benaknya.

 Rasa tidak tega untuk memakan ice cream itu pun muncul di benaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saking lucunya, ia sampai memesan 2 cup ice cream. Sebenarnya Win sempat di buat bingung untuk memilih dessert itu. Karena semua dessert yang ada di buku menu itu, terlihat menarik semua. Namun ketika ia beralih pada lembar terakhir di buku itu, Win menemukan dessert ice cream yang lucu. karena dirinya menyukai hal-hal yang lucu, jadilah ia memesan itu.

Ia bahkan melirik Bright dengan ekspresi puppy eyes pertanda apakah ia boleh memesan atau tidak.

"Pesan saja." Ucap Bright.

"Aku ingin dua cup boleh, Phi?"

"Hmm."

Begitulah kira-kira dialog mereka saat memesan dessert itu.

Only You - BrightWin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang