Di mobil Bright.
"Phi" Panggil Pam. Pam merupakan salah satu junior Bright. Hanya saja usia Pam lebih tua daripada Win, sehingga Win memanggilnya Phi.
"Hm"
"Apa Phi terpaksa mengantar ku pulang?" Tanyanya. Sedari tadi semenjak Win memilih untuk pulang sendiri, Bright hanya diam di dalam mobil. Bahkan raut wajahnya seperti sedang kesal.
'Iya! Gara-gara mu, rencana ku gagal sialan!!' Batin Bright.
Bright tidak menjawab pertanyaan Pam. Ia hanya fokus menyetir, Bright hanya bisa mengumpati Pam dalam hati.
"Sudah sampai. Sana turun" Mobil Bright berhenti di sebuah rumah yang cukup besar.
"Baiklah terimakasih, Phi. Besok apa aku bisa pergi ke kampus bersama mu?"
"Tidak! Jika kau besok tidak ada kendaraan, kau bisa naik bus atau memesan taksi, gampang kan?"
"Sudah sana turun, aku masih ada urusan" Usir Bright.
Pam pun langsung turun dari mobil Bright. Setelah Pam turun, Bright langsung meninggalkan pekarangan rumah Pam.
"Ahh nyamannya~" Win langsung merebahkan tubuhnya di ranjang king size miliknya begitu ia sampai di rumah.
Beberapa menit kemudian Win tertidur akibat rasa lelahnya dari kampus. Sampai kemudian, ia terbangun dari tidurnya karena kepalanya terasa ingin pecah. Ia memegangi kepalanya sambil berusaha untuk bangun. Ia melirik jam dinding pukul 13.30. Ia tidur hanya 30 menit.
"Shhhh.... akkhhh" Win meringis karena kepalanya semakin sakit. Sepertinya ia terlalu banyak beraktivitas tadi, atau mungkin ia lupa meminum obatnya.
Saat sibuk memegangi kepalanya, tiba-tiba ada sesuatu yang mengalir di hidungnya. Dan benar saja itu darah. Win paling benci jika ia mimisan di waktu yang tidak tepat seperti ini.
Dengan tangan yang bergetar, ia berusaha mencapai meja nakas untuk mengambil tissue. "Shhh...ayolahh"
"Akhirnya" Win masih berusaha mengulurkan tangannya ke meja nakas sampai kemudian ia berhasil menggapai kotak tissue.
Saat kotak tissue itu sudah ada di pangkuannya, ia langsung menghapus darah di hidungnya namun tak kunjung berhenti. Sampai kemudian, rasa pusing di kepalanya semakin sakit ia langsung berusaha mengambil gelas air di meja nakas.
Pranggg!!!
Gelas itu pecah, dan berceceran di lantai kamar Win.
"Win" Bright langsung masuk ke kamar Win ketika ia mendengar suara gelas pecah. Dan benar saja, gelas air minum Win pecah berkeping-keping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - BrightWin
Altele"Aku menyukai mu sejak dulu, Phi. Tapi kau malah mengacuhkan ku. Suatu saat nanti kau akan merasakan bagaimana sakitnya mencintai seseorang dalam diam" -Win "Aku mencintai dan menyayangi Jane. Tapi aku tidak ingin kau menjauh dari ku, Win" - Bright ...