Part 22 - Forgive me

1.3K 132 8
                                    

Sejak kejadian dimana Bright dan Win tidak saling bicara-lebih tepatnya Bright yang mendiami Win, sejak saat itu pula Mereka jarang bertemu. Mungkin mereka sering bertemu di kampus, tapi diantara keduanya masih sama, sama-sama tidak ada yang ingin menyapa lebih dulu.

Win yang di buat bingung dengan hubungannya dengan Bright saat ini semakin memikirkan kesalahan apa yang ia buat sehingga Bright mendiaminya. Ia terus memikirkan kesalahannya, tapi seingatnya sejak makan bersama di kantin mereka masih baik-baik saja. Bahkan Bright ikut memakan bekal makanan yang ia bawa. Bright juga memuji jika masakannya enak.

Saat ini Win sedang berada di kamarnya, jika kalian mengira Win belajar maka jawabannya salah. Ia sudah mengerjakan tugas-tugasnya itupun dia meminta dari temannya dengan alasan ia sama sekali kurang paham dengan materinya.

Setelah mengerjakan tugasnya, ia disibukkan dengan menulis sesuatu di salah satu buku favoritnya. Win kembali ke ranjang karena ia sudah selesai menulis. Ia merebahkan tubuhnya di ranjangnya itu dan sejenak menatap langit-langit kamar. Ia ingin tidur tapi ia tidak mengantuk.

Win melirik jam dinding, pukul 21.15. Ia mengambil ponselnya yang ada di atas meja nakas, dan membuka aplikasi line. Ia menimbang-nimbang apakah ia harus menelepon Bright atau tidak.

Win terus memukul pelan ponselnya ke tangan kirinya untuk memastikan ia harus menelepon atau tidak.

Telpon.

Tidak.

Telpon.

Tidak.

Telpon.

Tid...

Drrtt drrtt

Tanpa sadar Win menekan tombol panggilan saat ia berpikir tadi. Win tersadar saat ponselnya berdering. Astaga Win tidak sengaja menekannya dan sekarang ponselnya berdering.

"Shiaa" Mata Win membola tidak percaya saat ia melihat ponselnya.

Dengan cepat, Win langsung menekan tombol merah untuk mematikan panggilan itu.

"Astaga apa yang sudah aku lakukan? Bagaimana jika Phi Bright mengira yang tidak-tidak"

Drrtt drrtt

Ponselnya kembali berdering, tapi kali ini yang menelpon, Bright? Sempat berpikir sebentar, akhirnya Win mengangkat panggilan itu.

"Ha-halo Phi?"

"Ada apa?"

Win tersedak karena suara Bright terdengar datar.

"Ti-tidak ada, aku tadi tidak sengaja menelpon. Ma-maaf"

Sejujurnya Win sedikit gugup karena suara Bright. Tidak biasanya Bright berbicara datar padanya.

"Ya"

Tuttttt

Win sudah akan bertanya apa yang sedang Bright, tapi Bright lebih dulu menutup panggilan itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Only You - BrightWin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang