02. Ketemu lagi

479 76 18
                                    

Keadaan kota yang benar-benar padat menandakan bahwa hari libur tahun baru telah usai, sekarang mereka melakukan kegiatan mereka masing-masing. Seperti ke kantor, bersekolah ataupun melakukan pekerjaan lainnya.

Sedangkan ke empat pemuda ini malah memilih menyusuri kota ramai tersebut di pagi hari, terasa sangat sejuk walaupun polusi sudah di mana-mana. Tapi rasanya begitu menyenangkan.

Kaki mereka melangkah untuk melewati penyebrangan jalan bersama banyaknya orang yang juga ingin menyebrangi jalan, Taeyong berjalan mundur. Menatap ke tiga teman-temannya dengan senyum yang sudah beberapa hari ini tidak terluntur.

Rada ngeri sebenarnya, jika seorang Lee Taeyong tersenyum merekah tanpa arti seperti itu. Senyuman itu tulus, karena biasanya senyuman misterius ketika mendapatkan sasarannya adalah hal yang paling lumrah tercetak di bibirnya.

Ketiga teman Taeyong saling pandang sesaat sebelum mereka spontan merogoh saku masing-masing, benar.

"Cari ini?" Secara serempak menoleh ke arah Taeyong yang memegang tiga dompet bersama satu ponsel milik Johnny.

Mata mereka membulat.

"Kembalikan!" Suruh Jungwoo kesal, Taeyong menjauhkan barang curiannya dari teman-temannya.

"Tangkap aku kalau bisa..." Taeyong sudah memacu kakinya berlari menjauhi Jungwoo, Yuta dan Johnny yang tunggang langgang mengejarnya.

Ini entah sudah keberapa kalinya Taeyong melakukan hal tersebut kepada teman-temannya, Taeyong usil tapi kadang usilnya melebihi batas. Pernah sekali, Taeyong mengambil ponsel Yuta dan langsung ia jual tanpa sepengetahuan Yuta dan Uangnya Taeyong buat meneraktir mereka.

Yuta sadar pun sesudah ia pulang ke rumah, sangat-sangat menyebalkan. Yuta tidak bisa melakukan apapun sebab uang hasil jual ponselnya telah habis mereka gunakan untuk keperluan tidak penting mereka. Alhasil ponsel itu tidak pernah kembali di tangan Yuta.

"TAEYONG! BERHENTI GOBLOK!" Teriakan Johnny sambil masih berlari kencang, bahkan mereka menjadi pandangan orang-orang.

"JANGAN BODOH TAEYONG! ITU UANG TABUNGANKU!" Taeyong tertawa jenaka, tidak memperdulikan ia yang menabrakan pejalan kaki lainnya.

"LEE TAEYONG!" tambah Jungwoo lagi. Lengkap sudah awal pagi yang cerah ini dengan jeritan memanggil Taeyong.

Sedangkan Taeyong berlari lurus, Johnny, Yuta dan Jungwoo langsung mengambil jalan potong dengan mengambil jalan kanan.

Kepala Taeyong menoleh kebelakang, kerutan di dahinya tercetak begitu tidak melihat wujud Johnny, Yuta dan Jungwoo. Membuatnya tidak sadar bahwa ia masih berlari.

BRUK!

Taeyong memekik tertahan, kedua matanya tertutup rapat begitu tau ia menabrak seseorang.

BRAK! Dan jatuh di atas orang yang ia tabrak. Tangan Taeyong menjadi pelapis matanya yang juga tertutup.

Bersiap-siap akan mendengar Omelan orang tersebut namun sudah terhitung lima belas detik terlewatkan, tidak ada ocehan tidak terima orang di bawahnya.

Malahan Taeyong merasakan sebuah tangan makin memeluk pinggang Taeyong erat serta lembut. Perlahan Taeyong memberanikan diri menurunkan tangannya, melihat siapa gerangan orang ini.

Johnny, Yuta dan Jungwoo berhenti dengan nafas terengah-engah. Mata mereka membulat melihat penampakan di depan mereka.

"Apa sih, John!" Pekik tidak terima Yuta ketika Johnny menutup matanya dengan telapak tangan Johnny, lagi asik-asik lihat malah di halangi.

Jungwoo linglung dan memeluk lengan kekar milik Johnny. Memijiti kepala nya yang terasa akan pecah sebentar lagi.

"Bau jengkol tangan si anjing!" Yuta menepis tangan Johnny, sekarang barulah Johnny berhenti melakukannya dan mencium telapak tangannya sendiri.

UNTIL I FOUND YOU [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang