26 : Sudah Begitu Lama

141 30 9
                                    

Maaf jika ada typo

Mulai dari hari ini, aku ngebuka sesi tanya-tanyaan Q&A bagi yg mau bertanya apapun itu. Yang bakalan aku jawab pas ending nanti. Gimana? Keknya Seru tuh haha.

Ditunggu yaaa

[✓]

         DIMALAM yang begitu hening Taeyong duduk di balkon kamarnya, memandang cahaya dari gedung-gedung serta jalanan yang jauh membentang luas didepan sana. Taeyong diam sambil menikmati angin sepoi menerbangkan beberapa helai rambutnya yang tengah bersantai di atas kursi goyang, di temani secangkir teh hangat dan beberapa biskuit.

Jaehyun pergi bersama Mark serta Jeno untuk membeli beberapa cemilan untuk menemani menonton piala dunia malam ini, ditambah mereka bisa begadang karena Mark dan Jeno besok libur sekolah.

Drtt drttt

Ponsel taeyong yang berada di atas meja bergetar membuat sang pemilik menoleh dan meraihnya, melihat siapa gerangan meneleponnya malam-malam begini.

Nomor tidak dikenal

Melihat itu saja, dahi taeyong berkerut dalam memikirkan siapa yang meneleponnya, awalnya Taeyong mengabaikan namun tidak lama dari nomor sama, meneleponnya kembali.

Antara kesal bercampur penasaran, taeyong mengangkat panggilannya, meletakan benda pipih itu kembali di atas meja.

Diam.

Tidak ada diantara taeyong dan manusia yang meneleponnya ini bersuara, Taeyong mengaktifkan mode speaker karena malas juga untuk meletakan benda pipih canggih itu ke telinganya, alhasil ia biarkan saja tergeletak di atas meja.

Menunggu orang itu bersuara sambil menatap kembali pemandangan di depannya yang begitu elok dipandang.

"Hyung.."

Sebelum suara itu menghancurkan mood Taeyong malam ini. Ia memberhentikan laju kursi yang bergoyang, terdiam membeku ketika telinganya mendengar suara yang begitu familiar.

"Bagaimana kabarmu disana?" Suara itu kini bercampur dengan isakkan kecil yang mana begitu menyesakkan bagi Taeyong, perlahan air mata nya jatuh membasahi pipinya tapi masih mementingkan egonya untuk tidak bersuara.

"Pulanglah Hyung, semua orang begitu merindukanmu termasuk diriku." Taeyong tertunduk dalam mendengar tangisan orang itu semakin kuat, ia memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Hyung, tempatmu disini bukan disana, kembalilah. Kami akan menyambutmu, a-aku begitu merindukanmu, Hyung."

"Kenapa kau meneleponku hm?" Tanya Taeyong mencoba untuk mengontrol suaranya agar terdengar biasa saja walaupun mati-matian ia menahan segala tangisan yang akan tumpah ruah.

"Karena aku sudah letih bermain petak umpet denganmu! Ayo kembalilah! Pulang! Kau tidak merindukan adikmu ini hah?! Kau lupa denganku? Aku Kim jungwoo! Sekarang kau ingat denganku?!"

"Engga, aku engga mau pulang." Jawab Taeyong kekeh, memejamkan matanya dalam serta tak lupa menutup bibirnya rapat-rapat karena taeyong tidak mau, Jungwoo mendengar suara isakannya.

UNTIL I FOUND YOU [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang