08. ini yang di namakan jodoh?

200 26 0
                                    

Pagi yang cerah seharusnya di awali dengan senyuman bukan?  Namun berbeda kalau ceritanya Johnny, ia sudah malas untuk pergi bekerja belakangan ini. Di tambah tempat pekerjaan barunya tidak ada Ten Lee disana, sangat-sangat mengecewakan.

Ternyata ini yang ia katakan bahwa semalam ia sibuk, ia resmi mengundurkan diri. Motor Johnny berhenti di depan gedung besar itu, menatap tajam gedung tersebut sebelum ia menarik pedal gas, pergi dan bukan malah mampir.

Terserah jika ia di pecat sekalipun Johnny tidak peduli, semangatnya hilang mendengar kabar ini dari salah satu kerabat jauh Johnny yang berkerja menjadi staf di sana.

Jikalau pun Johnny di pecat ia tidak akan rugi, sungguh tidak akan merugi. Ia masih punya kuasa dalam perusahan ayahnya, selama ini ayahnya sudah meminta turun jabatan dan Johnny yang menggantikannya tapi Johnny mengatakan bahwa ia belum siap.

Ayah Johnny sabar menunggu.

Mungkin sekarang waktunya, Johnny akan tancap gas ke perusahaan utama ayah nya di kota ini. Johnny membuka sarung tangannya, ia menunggu lampu merah berganti hijau.

Hanya Johnny yang menunggu lampu berganti, jalanan ini sepi sebab jalanan utama menuju kantor ayahnya di tutup. Tidak sembarang orang bisa melintasinya, didepan sana ada portal dan penjaganya akan meminta sebuah kartu orang tersebut.

Sebuah mobil juga berhenti di sampingnya, Johnny juga berfikir kenapa ada lampu merah di jalan utama ini. Johnny belum mengerti apa arti ini, ayahnya penuh teka-teki.

"Eh Johnny!" Suara pekikan itu hampir membuat motor Johnny jatuh karena sang pemilik terkejut setengah mati, dengan mata membulat ia menoleh.

"Apa kabar?" Tangan itu melambai di balik mobil, Johnny sudah dapat melihat wajah nya disana.

"Loh Ten, kau?" Tanya Johnny bingung, Ten malah ikut bingung sampai membuat gestur dengan tangan "apa?"

"Kenapa kau disini?" Lanjut Johnny, sekarang Ten mengerti.

"Rapat besar pertama yang harus ku hadiri, ya disini. Doakan aku, semoga berjalan dengan lancar." Kedua mata Johnny mengerjap pelan, Helmnya yang hanya memperlihatkan kedua matanya membuat Ten tertawa kencang sebab dimata Ten, Johnny terlihat lucu.

"Di hari pertama, sudah rapat?" Ten mengangguk.

"Aneh ya, tapi ini nyata. Aku bersama adikku, Winwin." Ujar Ten memperkenalkan Winwin di kursi pemudi, Winwin melambai sambil tersenyum manis begitupun Johnny yang sedikit membungkuk sopan.

"Senang bertemu denganmu Tuan Dong Sicheng." Winwin menggerling ketika Johnny berkata seperti itu, belum lagi Winwin menjawab. Ten sudah menutupi akses penglihatannya kepada Johnny.

Winwin sangat terkenal ternyata sampai Johnny juga kenal dengannya.

"Jangan berlama-lama, nanti kau suka." Kata Ten serka, entah mengapa. Winwin tertawa di dalam sana begitupun Johnny.

"Kau suka kepadaku?" Johnny menunjuk dirinya sendiri dengan bangga.

"Kata siapa, aku hanya melarang kalian berdua untuk kontak mata. Apa itu tidak boleh?"

"Boleh, jika yang melarang itu kau, Ten Lee." Ucapan lembut Johnny malah membuat Ten tertawa kembali, hari ini ia sangat senang terlihat bagaimana ia tidak henti-hentinya tersenyum. Winwin dan Johnny jadi ikut senang.

Motor dan mobil Winwin bergerak karena lampu hijau sudah sedari tadi berganti, tapi Ten tidak berhenti menatapi Johnny seintens itu.

Rasanya Johnny sangat tampan
seperti pria-pria di Novel romantis kebanyakan yang Ten baca. Ten jadi semakin terbayang ketika lagu Shaggy berjudul I Need Your Love yang sempat viral itu terputar di otaknya, rasanya cocok untuknya dalam situasi mengagumi Johnny.

UNTIL I FOUND YOU [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang