19.

158 37 27
                                    

      SETIBANYA dirumah, Ten lebih dahulu masuk ke dalam rumah dengan melewati Yuta serta Winwin tanpa melirik mereka berdua sama sekali, bertepatan itu Kun juga baru turun dari kamar dimana Ibu Ten terletak.

"Ge!" Panggilan dari Winwin kepada Ten membuat Ten berhenti, tidak ingin berbalik hanya menghentikan jalannya saja.

"Apa?"

"Kenapa harus cemburu disaat begini?"

Yuta yang dari tadi setia menggenggam telapak tangan kecil milik Winwin seketika mengeratkan genggamannya, kepalanya menoleh ke arah Winwin walaupun Winwin tidak memperdulikan semuanya.

Terdengar decihan Ten lantas dengan  perlahan berbalik, menatap langsung sorot mata tajam milik Winwin. "Masalah denganmu?" Tanya Ten menaikkan salah satu alisnya.

"Ya, masalah buatku." Jawab Winwin cepat tanpa melakukan ekspresi apapun, alias wajahnya sangat tenang begitupun suaranya.

"Seharusnya kamu engga ikut campur, kamu udah terlalu jauh." Winwin mengangguk seadanya, memamerkan sebuah senyuman tipis berarti.

"Seharusnya. Maafkan aku jika ikut campur namun..." Ucapan Winwin menggantung melihat bagaimana tidak bersahabat nya Ten dalam hal ini. Benar, ia tidak seharusnya ikut campur tapi melihat ke egoisan Ten yang baru pertama kali Winwin lihat, cukup membuat Winwin tidak yakin apakah itu Ten atau tidak.

"Maaf." Finally Winwin,

Tautan Winwin dengan Yuta terlepas seiring berjalannya Winwin pergi menuju kamarnya dan sedikit mengenai bahu Ten yang memilih diam tapi sampai menatap punggung Winwin hingga berbalik badan.

BLAM!

"AKHHH!" Teriakan nyaring milik Ten menggema di seluruh sudut rumah bahkan Kun sampai menutup kedua telinganya. Tidak jauh berbeda Yuta ikut meringis mendengar telinganya mulai berdengung.

"Ten—"

"Apa?!" Jawaban serka milik Ten membuktikan bahwa saat ini ia tidak bisa di ganggu, Kun membisu seribu bahasa. Ten segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar ibunya, tidak memperdulikan Kun dan Yuta disana.

"Apa harus bertengkar seperti ini?" Gumam Kun lirih.

—U.I.F.Y—
Azkacxz

"Sekarang." 

Jaehyun menghela nafas panjangnya, melihat bagaimana Taeyong bersih keras ingin pulang dari rumah sakit setelah sempat terbangun dengan nafas memburu serta keringat dingin mengucur membasahi dahinya.

"Kenapa? Ini masih malam, bahkan masih tengah malam. Besok pagi saja ya sayang..."

"Engga! Aku mau pulang sekarang, engga mau besok-besok. Titik." Melihat Taeyong menyibakkan selimutnya membuat Jaehyun kebingungan sendiri, tangan nya secara cepat menarik selang infus yang menancap sempurna sebelumnya di punggung tangannya.

Tidak lupa Taeyong mengambil tas kecil tempat peralatan yang ia butuhkan selama di rumah sakit ini, tidak lupa memasukan sepatu kedalam tas nya serta obat-obatan untuk ia konsumsi di rumah nanti.

"Ayo pulang." Taeyong menarik lengan Jaehyun yang hanya pasrah mengikutinya.

Perlahan tapi pasti Taeyong membuka pintu kamarnya, terlihat koridor sangat-sangat sepi tanpa ada seorang pun berlalu lalang kesana kemari. Senyuman tipis terpatri di bibirnya, ini adalah waktu yang tepat untuk melarikan diri dari rumah sakit ini.

UNTIL I FOUND YOU [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang