Part 5 - Sleep Over

2.1K 262 49
                                    

Felix menutup sambungan telepon dari ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix menutup sambungan telepon dari ponselnya. Ia baru saja menelepon Bibi Hwang dan berkata akan bermalam di rumah temannya. Felix memutuskan menginap di rumah Minho karena karena tidak mau Bibi Hwang khawatir kalau dia pulang dengan luka baru di wajahnya itu.

Felix menyentuh luka baru yang terletak di pipinya itu. Minho sudah mengobatinya. Minho bilang luka di wajahnya itu tidak boleh sampai meninggalkan bekas atau dia akan benar-benar menghancurkan pemuda yang melukai Felix tadi.

Felix bergidik ngeri.

Felix kemudian beranjak mencari Minho dan menemukan pemuda tampan itu tengah sibuk di dapur. Minho sedang memasak. Felix langsung duduk di salah satu kursi di meja yang jadi pembatas dapur rumah itu.

"Kau bisa memasak?" tanya Felix.

"Apa kau lupa kalau aku hidup sendiri?" jawab Minho sambil tetap fokus pada masakannya.

"Kupikir kau akan memesan makanan dari luar. Uang pemberian keluargamu tidak cukup untuk makan?"

Minho terkekeh. "Awalnya aku memang memesan makanan dari luar. Tapi lama-kelamaan aku bosan. Rasa makanan itu selalu saja ada yang kurang di lidahku, makanya aku coba membuatnya sendiri."

"Wah, hebat sekali. Kupikir ketua kelompok gangster sepertimu tidak akan suka memasak."

"Aku ini limited edition tau. Kau tidak akan menemukan yang seperti aku dimanapun lagi."

Felix memutar bola matanya malas.

Minho menaruh masakan yang telah selesai dibuatnya ke atas piring lalu meletakkannya di depan Felix. "Ini cobalah. Tapi ku peringatkan, kau akan ketagihan."

Felix mencibir. "Percaya diri sekali."

"Coba saja dulu."

Felix menatap makanan yang Minho buatkan. Bentuknya cantik sih. Felix yakin kalau itu sejenis bulgogi karena Felix mencium wangi daging sapi tadi. Felix mengambil sumpit lalu mengambil makanan itu dan menyuapkannya pada mulutnya.

"Bagaimana?" tanya Minho.

Mata Felix melebar. "Ini enak sekali."

Minho terkekeh. "Benar kan apa kataku? Kau pasti akan ketagihan."

Felix mengangguk. "Aku harus sering-sering makan disini. Lumayan kan bisa makan masakan enak dengan gratis."

"Heh, enak saja. Kau harus bayar kalau lain kali makan disini."

"Tidak boleh pelit sama teman sendiri."

Minho mendengus.

Minho mengeluarkan beberapa makanan lagi lalu kemudian bergabung dengan Felix untuk makan. Keduanya makan sambil berbincang, hmm.. lebih banyak berdebat sih. Tapi keduanya nampak menikmati acara makan bersama mereka itu.

-0-

-0-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ HyunLix ] - Not Your DutyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang