Part 21 - The Truth

1.5K 167 101
                                    

Mata Felix membola begitu ia membuka pintu rumah yang tengah ia dan teman-temannya tempati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Felix membola begitu ia membuka pintu rumah yang tengah ia dan teman-temannya tempati. Saat sedang menonton TV tadi, bel rumah berbunyi. Tadinya nya Felix ragu untuk membuka pintu, mau bertanya pada Minho, tapi pemuda itu sedang mandi. Sedangkan Hyunjin dan Jeongin tengah mencari makanan untuk makan malam mereka. Tapi kalau itu tamu, kasian juga kalau dia harus menunggu di luar terlalu lama.

Dan hasilnya, Felix kini terkejut begitu tau siapa yang datang. "K-kak Changbin?"

Changbin juga agak terkejut begitu melihat Felix yang membukakan pintu untuknya. "Hai, Felix."

"Bagaimana Kakak bisa kesini?"

"Ah, aku diminta datang oleh Lee Minho."

Dahi Felix mengerut. "Kakak mengenal Minho?"

"Bisa dibilang begitu." Changbin tersenyum. "Bisa aku bertemu dengannya?"

Felix menganggukkan kepalanya. Meskipun masih bingung, ia tetap mempersilahkan Changbin masuk untuk menemui Minho.

"Darimana, Lix?" tanya Minho yang sudah selesai mandi dan tengah duduk di sofa hanya mengenakan celana training panjangnya.

"Umm.." Felix menoleh pada Changbin yang terlihat santai melihat Minho seperti itu.

"Aku datang, Tuan Muda."

Minho yang sedari tadi masih melihat ke TV kini menoleh. "Ah, kau sudah datang. Kemari."

Changbin dan Felix berjalan menuju Minho bersamaan. Felix begitu bingung dengan situasi yang terjadi saat ini.

Minho menarik Changbin yang akan duduk di sofa sebelah ke pangkuannya. "Aku menyuruhmu kemari, kenapa kau malah mau duduk disana?"

Changbin tersenyum. "Maafkan aku."

Felix mengerjapkan matanya. "Apa ini?"

Minho menaruh kepalanya di bahu Changbin sambil menatap Felix. "Aku berniat menceritakan semuanya padamu malam ini. Karena itu aku meminta Changbin datang."

"Hah? Kau dan Kak Changbin sudah saling mengenal?" tanya Felix tidak percaya.

"Dia milikku. Salah satu kesayanganku."

Felix memijit pangkal hidungnya. "Tolong ceritakan semuanya dari awal. Aku sungguh tidak mengerti dengan semua ini."

Minho terkekeh. "Kita tunggu Hyunjin dan Jeongin datang, ya?"

Mata Felix memicing. "Baiklah."

Minho mengalihkan pandangannya pada Changbin. "Apa kau membawa berita baik untukku?"

"Tentu, Tuan muda. Semua persiapan sudah selesai. Anda bisa memulainya kapanpun anda mau."

Minho melingkarkan tangannya pada perut Changbin. Lalu ia menyusupkan wajahnya pada leher Changbin. "Kau memang yang terbaik."

[ HyunLix ] - Not Your DutyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang