Part 24 - Back to School

1.2K 140 20
                                    

Felix menatap sekelilingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix menatap sekelilingnya. Sejak ia menginjakkan kakinya di pintu gerbang sekolah, ia merasa jadi pusat perhatian. Siswa-siswi yang ia lewati menatapnya dengan aneh lalu saling berbisik satu sama lain. Hyunjin juga menyadari hal itu, namun ia tetap santai menggandeng tangan Felix dan mengabaikan orang-orang yang mereka lewati meskipun hal itu terus berlangsung sampai mereka sampai di pintu kelas mereka.

"Felix!"

Tubuh Felix sedikit terhuyung ketika Jeongin melompat padanya lalu kemudian memeluknya.

"Hey, itu berbahaya tau." omel Felix.

Jeongin terkekeh. "Habis aku merindukanmu. Dan aku juga senang karena sekarang kita sekelas."

Felix jadi ikut terkekeh. Minho memang memindahkan Felix ke kelas Hyunjin dan Jeongin saat kelas khusus yang selama ini di biayai oleh Tuan Lee telah di bubarkan. Teman-teman Felix di kelas itu semuanya pindah sekolah. Hanya Felix yang bertahan disana.

"Kau duduk denganku ya?" pinta Jeongin.

Felix menatap Hyunjin dan Jeongin bergantian. "Bukannya kalian duduk bersama? Nanti Hyunjin duduk dimana?"

"Aku duduk di bangku bekas Kak Minho saja. Kau memang lebih baik duduk dengan Jeongin." ujar Hyunjin.

Felix mengangguk. Ia lalu pasrah saja saat tangannya ditarik Jeongin menuju meja mereka, diikuti oleh Hyunjin di belakangnya.

"Oh iya, Jeong, kau tau kenapa orang-orang saling berbisik saat melihatku?" tanya Felix saat mereka sudah duduk.

"Biasalah, Lix. Rumor." Jeongin terkekeh. "Kau selalu membuat sekolah ini heboh, Lix."

"Rumor apalagi kali ini?"

"Banyak sekali. Mulai dari Papamu bangkrut, kau gagal tunangan dengan CEO besar, lalu kau mencampakkan Minho dan membuatnya pindah sekolah, sampai kau yang merebut Hyunjin dariku."

Felix mengerjapkan matanya. "Banyak sekali."

"Mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, makanya mereka membuat spekulasi sendiri. Jangan kau hiraukan ya? Apalagi kalau mereka bicara buruk tentangmu. Kau harus mengabaikannya."

"Akan kucoba."

Hyunjin berdiri lalu berjalan ke samping Felix. Mengelus rambut pemuda manis itu. "Kau tidak boleh sedih. Masih ada aku dan Jeongin disini."

Jeongin menggenggam tangan Felix. "Hyunjin benar. Pokoknya kalau ada yang berani macam-macam, kau harus bilang padaku atau Hyunjin."

Felix tersenyum. "Baiklah, aku mengerti."

Hyunjin dan Jeongin ikut tersenyum melihat Felix tersenyum manis seperti itu. Mereka kembali mengobrol dengan santai, mengabaikan berbagai lirikan dari setiap sudut ruangan itu.

Tapi, ternyata dengan cueknya Felix, justru membuat siswa dan siswi sekolah itu geram. Ditambah, Felix benar-benar tidak pernah ditinggal sendirian sama sekali. Hyunjin dan Jeongin selalu ada di samping pemuda manis itu kemanapun dia pergi.

[ HyunLix ] - Not Your DutyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang