chapter 26

1.3K 182 82
                                    

"Tinggalkan kami"

Semua perhatian sekarang tertuju pada nya. Oliver.

"Pergilah dengan meninggalkan kami disini, lucas" ulang Oliver tanpa ragu, ia sudah memikirkan hal ini baik baik, ia punya hutang budi yang tak terhingga pada lucas. Baginya lucas adalah penyelamat sekaligus guru juga.. Figur ayah.

Mata lucas membulat "pergi meninggalkan kalian? Kau ngomong apa, Oliver? " tanya lucas dengan suara bergetar

Senyum masih terpampang jelas di wajah Oliver yang pucat " seperti yang kau dengar, pergilah dengan meninggalkan kami, tujuh anak yang terluka parah selain emma, di tempat ini.. "

"Dengan itu, masalah nya akan beres. Pertama.. Mereka berdua akan membawa emma pulang lewat jalan terdekat. Lalu, anak anak lain bisa pulang dengan aman lewat jalan yang digunakan lucas saat datang, alias jalan yang ditempub dalam 3 minggu, asal tidak ada kami yang terluka parah ini.. Kalian bisa melakukan perjalanan... Cukup dikawal Nigel dan violet berdua, kan..? " jelas Oliver panjang lebar dengan suara tertahan karena menahan sakit.

"Mustahil! " seru lucas tidak Terima.

"sudah cukup.. Lucas, " sela Oliver, ia tersenyum tipis "kau sudah menolong kami, memberi kami pengetahuan.. Keterampilan.. Tujuan hidup dan keluarga.. "

"Kau bersedia mendengarkan keegoisan kami dan bertarung bersama kami.. Kami benar-benar tertolong"

"Mungkin jika punya ayah..rasanya bakal seperti ini, ya.." Oliver tersenyum miris, perkataan Oliver yang terakhir benar benar seperti panah yang menusuk hati Lucas, ia tercengang.

"Bagi kami.. Lucas adalah penolong, guru, kakak.. Dan ayah yang sangat berharga"

Gillian dengan susah payah mengeluarkan suara nya "benar.. Makanya, kami sudah memutuskan"

Sonya mengangguk pelan "benar dari awal... "

" Harapan utamanya, sih, contoh kita semua bisa bertahan hidup, tapi, jika yang terburuk, itu sulit terlaksana setidaknya, lucas dan anak-anak lainnya harus kita keluarkan dari sini hidup-hidup!!! Itu tanggung jawab Minimal kita yang telah memulai dan menjalani pertarungan ini"

Lucas menatap tidak percaya oliver juga yang lainnya " kami sudah lama menyiapkan batin. Kami tidak ingin jadi penghambat jadi, pergi dan tinggalkan kami disini agar kau, semua anak lainnya, dan Emma tetap bisa bertahan hidup" ujar Oliver mewakili yang lainnya

Mata lucas membulat, ia menggertakan giginya, tangan nya pun mengepal " bukan... semuanya, kalian keliru! Mana mungkin orang tua membiarkan anak-anaknya balas dendam?" lucas menundukkan kepalanya. Karena ia ingat sekali..saat itu, dia hanya takut.

" Apa yang harus kami lakukan setelah keluar dari GP?"

" Apa kami harus selamanya hidup sembunyi-sembunyi dalam teror di dunia pemangsa manusia ini?"

" Apa kau bisa menghidupi mereka?"

" mungkin saja menerka yang kami andalkan itu musuh, atau mungkin saja dia (yugo) sudah tewas"

Pertanyaan-pertanyaan itu itu selalu hadir berputar dalam pikiran lucas. Kata kata "aku paham, mari kita akhiri" itu muncul karena saat itu itu lucas hanya semata-mata memanfaatkan perasaan kalian sebagai dalih untuk kabur dari rasa takut.

Dengan suara bergetar dan tersendat sendat Lucas berkata " tidak... aku udah bisa pergi... meninggalkan kalian.."

Ray dan (name) bertukar tatapan lalu mengangguk" kita tak akan meninggalkan siapapun. Kita akan membawa Emma dan pulang bersama semuanya" ujar Ray tegas.

🅺🅴🅻🅸🅽🅳🅰🅽 '•{The Promised Neverland X Reader}•'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang