"Mama bukan mama kandung" Felix diam menyimak ucapan Chaewon
"Maksud mu?"
"Tante bukan mama kandungmu" Felix memberi ekspresi bingung, agak sedikit ragu dengan ucapan Chaewon yang dia nilai aneh
"Tante itu mama sambung kamu Lix, dia bukan mama aslimu, mama aslimu adalah mama ku ... beliau meninggalkan mu dipanti, karna waktu itu dia menganggapmu adalah perempuan, mama akhirnya kembali menjemputmu setelah 5 tahun berfikir, begitu melihatmu dia sangat senang tapi bibi panti tidak mengginjinkanmu diambil kembali olehnya, lantas aku lah yang jadi pengghubung kalian" Felix ternohok begitu kencang hingga dadanya nyeri
Hati nya berdenyut sakit mendengar ucapan Chaewon, pantas saja dia merasa deja vu saat ingin menitipkan Alice dulu, ternyata nasibnya tidak jauh beda dengan Alice
"Pantas deja vu" kalimat barusan membuat Chaewon gantian menatap Felix bingung
"Aku melakukan hal kejam pada Alice, balasan atas perbuatan jahat mama malah berimbas pada Alice" Chaewon tambah bingung karna Felix tidak menangis atau sedih justru dia tersenyum lirih mendapati fakta yang terucap dari bibir Chaewon
"Maaf kan aku Felix, maaf membuatmu kehilangan rumahmu sekali lagi ..." Felix tersenyum tipis menepuk pundak Chaewon lembut
"No problem sis" seuntai kalimat itu membuat Chaewon menangis meraung, terjatuh dibawah kaki Felix yang mana membuat Felix panik bukan main, dia susah untuk membangunkan Chaewon
Untungnya seseorang membantu dirinya, Chaewon memeluk erat Felix masih sambil menangis gadis itu meminta maaf
"Chae ... Sometimes farewell is better than meeting" Chaewon mengganguk sebagai jawaban dia menatap Felix penuh kepercayaan
.
.Chaewon tertidur dipangkuan Felix, Felix menggelus pucuk kepala Chaewon sayang menatap si gadis dengan lembut, tak lama seseorang mendatangi Felix duduk disamping pemuda itu
"Gimana?" Sebuah kalimat membuat Felix menatap ke sumber suara
"Belum tau" ucap Felix sekenanya, berfokus lagi pada Chaewon, namun tiba tiba orang itu menarik pelan Felix kedalam pelukannya, menggelus lembut pucuk kepala Felix lembut dan sayang
"Er ..."
"Sssttt ... aku tidak akan mecam macam aku janji" Felix tetap saja tidak tenang, dia ingin menjauh dari Eric namun pemuda itu menahannya
"Sekarang kepikiran untuk tinggal dimana?" Pertanyaan dari Eric mendapat anggukan kecil dari Felix
"Aku akan pulang ke panti ku dulu, membantu bibi Han disana sembari membuka toko kue" Eric refleks langsung menatap Felix lekat, dirinya sungguh tidak menyangka jawaban dari Felix akan seperti itu
"O ... oh aku akan membantu membereskan keperluanmu nanti" jawab Eric sekenanya
.
Felix tiba didepan pagar panti nya dulu, dia masuk kedalam dengan perasaan senang, tapi senyum nya luntur begitu mendapat penolakan tegas dari anak sang bibi panti
"Maaf tapi aku tidak mau menampungmu kembali!! Diusia mu sudah cukup untuk tinggal sendiri dan bukan tanggung jawab panti lagi!!" Felix menunduk terdiam mendengar ujaran tersebut, bergegas pergi dari sana dan berjalan tak tentu arah, sungguh hati Felix sakit mendengarnya
"Butuh bahu?" Nada suara itu membuat fokus Felix teralih, dia menemukan Eric tengah duduk dimobilnya sembari menatapnya lekat dipinggir jalan
"Tidak terimakasih" Felix pergi menjauh dari Eric duduk disalah satu ayunan taman sembari berayun pelan
"Fel ..." yang dipanggil tidak menjawab atau merespon sama sekali, lebih memilih melamun sebagai jalan keluar
"Aku tau ini berat tapi tinggal lah bersama ku, Alice pasti senang jika kita satu rumah, tidak ... bukan untuk aku kamu tinggal tapi untuk Alice, aku sadar diri semua yang terjadi padamu disebabkan oleh aku, dari kecelakaan itu, kakimu, pemerkosaan itu, serta Alice juga, semuanya dari aku, dan aku cukup sadar bahwa maaf saja tidak bisa menebus semuanya, ijinkan aku membalasnya dengan apa yang kamu mau ..." penjelasan panjang dari Eric membuat air mata Felix menetes
"Pergi ..." Eric menatap Felix bingung
"Pergi saja dari hidupku, rawat saja Alice, biarkan aku jadi glandangan biarkan kita saling tidak kenal, biarkan seakan dunia tidak merestui kita, biarkan seperti itu bisa?" Tentu kalimat dari Felix membuat pertahanan Eric runtuh lelaki itu menangis sesegukkan, dirinya berlutut dihadapan Felix
"Aku mohon ijinkan aku menebus semuanya" ucap Eric, dia bersujud ditelapak kaki Felix sembari menangis, tapi Felix hanya melihat saja bahkan sampai Eric menganggak kepalanya pun Felix tidak peduli akan hal itu
"Eric kita sudah selesai, cukup sampai sini ..." Eric tertunduk mendengar ucapan Felix dia mengangguk sebagai jawaban
.
.
.
.
.Senyum manis Eric singgungkan diwajahnya menatap bayi perempuan mungil didalam inkubator tersebut, tengah tidur terlelap dan tenang
"You're so beautiful baby, like your papa ..." Eric menggelus kaca luar ruangan sang bayi, sebelum air matanya turun perlahan
"Pak jasad tuan Felix akan kami kremasi, apa bapak berminat untuk melihatnya terakhir kali?" Eric mengangguk sembari tersenyum tipis kearah sang suster
"Daddy ..." Alice menarik lembut tanggan Eric, mengenggamnya dengan kencang sembari keduanya menatap jasad seseorang dihadapan mereka
"Felix ... rest in peace honey, i always love u and your angel" jasad itu dimasukkan kedalam alat kremasi
"Tuan ..."
"Tunggu pak" Eric menarik lagi jasad Felix, menatap wajah damai pujaan hatinya sebelum menggecupnya dikening juga bibirnya
"I always never forget you" lalu tubuh itu kembali didorong, Alice menggengam tanggan Erice lembut, mencoba meyakinkan sang daddy sebelum sama sama memencet tombol kremasi
.
"Calvi come to daddy" lelaki mungil itu berjalan pelan sembari mengghampiri Eric juga Alice yang memperhatikan keduanya
"Oh my god, siapa ini pintar sekali?! Siapa ini siapa??" Eric menggelitik perut sang anak membuat bayi mungil itu tertawa bahagia juga Alice yang ikut tertawa
"Calvi sini sama papa ya, daddy nya istirahat dulu ok?" Calvin ditarik lembut oleh sosok pemuda lain yang baru saja tiba
"Makan dulu Hyung, Alice yuk ya, biar Calvi sama papa dulu" Eric tersenyum lembut dan juga mengangguk sebagai jawaban, begitu Eric berdiri pemuda itu mencuri satu kecupan kilat dibibir pemuda lain nya
"Thank you Yongbok ah" empunya nama tertawa pelan membalas senyum Eric
"You're welcome~"
"Kisah ini adalah kenangan manis ku bersama pujaan hatiku Felix, sekarang pujaan hatiku telah pulang ke rumahnya yang sesungguhnya meninggalkan seseorang yang menggantikan perannya" - Eric
End
----------------------------------
The end~ akhirnya .... sangat amat cringe ini chap T.T, semoga suka ya ... voment juseyo~Req ship + gendre >
KAMU SEDANG MEMBACA
The World 5 | Harem Felix
Fanfiction(Not recommended for children or minors, all my stories contain plot twits, please be smart!!) . . . Tentang Oneshoot, Twoshoot, Threeshoot or other dari SKZ X Felix dan Felix X other idol . . . WARNING!! 18+ Mpreg BXB Non baku, semi baku