Yok dibaca bantu vote dan komen juga ya bestie, itung-itung buat semangat nulis kedepannya🤭_____________
"Bagaimana pangeran Jay, kau tidak keberatan bukan."
Pangeran Jay terdiam sesaat
"Kenapa harus pangeran Jay 'yang mulia' dia tidak punya waktu untuk itu, kenapa tidak pengawal saja yang melakukannya " sunghoon berpendapat
"Kau membantahku pangeran sunghoon" sang raja menatap tajam ke arah sunghoon
"Baik 'yang mulia' akan saya lakukan " sela Jay cepat agar tidak terjadi pertengkaran"Bagus anakku, kau tidak pernah mengecewakan keputusan ku"
Sunghoon pergi dari hadapan sang raja dengan wajah masam.
Sunghoon tidak suka saat Jay diperlakukan seperti pengawal kerajaan, Jay juga anaknya kan?
Bahkan heeseung pangeran tertua saja tidak pernah dibiarkan kesusahanSeharusnya hari ini Jay,jake dan juga sunghoon akan berlatih menggunakan panah,namun dibatalkan karna Jay sibuk mengurus pemindahan putri njina.
Ya.. putri njina akan tinggal di istana untuk sementara, itu juga perintah dari raja."Biar saya saja yang membawanya pangeran" suara lembut dari putri njina
"Tidak, ini tugas saya. Putri njina masuklah ke tandu yang sudah saya siapkan, sebentar lagi saya menyusul" sopannya tanpa melihat ke wajah putri njina sedikitpunDalam perjalanan, Jay dan kudanya selalu berjalan di samping tandu milik putri njina.
Dari dalam, Putri njina sesekali melirik kearah Jay, lewat jendela kecil yang tertutup kain tipis.
Dia terpesona dengan ketampanan seorang pangeran yang satu itu."Pangeran kau lelah?" Tanyanya sekedar basa basi
"Tidak" singkat jay
"Kita bisa istirahat jika perlu" sambung njinaJay melirik njina sebentar lalu kembali melihat kedepan
" Kita istirahat di pohon besar didepan" perintah Jay
"Baik pangeran" jawab pengawal serentakJay menuruni kudanya lalu menghampiri putri njina.
Jay mengetuk tandu dua kali hingga jendela terbuka."Kau butuh sesuatu "
"Belum, pangeran istirahat lah, saya akan mengambil nya sendiri bila butuh"Jay sedikit menjauh dari tandu putri njina dan duduk bersandar di pohon
Tidak lama setelah itu, putri njina keluar dari tandu dan menghampiri Jay yang sudah memejamkan mata
"Kau mau minum" njina menawarkan minuman
"Tidak" tolaknya tanpa membuka mata
Njina sedikit memanyunkan bibirnya "dia dingin sekali" batin njina
Jay membuka matanya dan melihat kesamping, terlihat gadis itu duduk jaga jarak dengannya. Jay mengulurkan tangannya ke arah njina
Dengan percaya diri njina langsung menggandeng tangan Jay
"Air nya" kata Jay
"Ohh i iya air " gugup njinaJay langsung meneguk air itu
Sungguh, njina sangat malu sekarang, dia memalingkan wajahnya ke arah lain dan menahan diri agar tidak berteriak.
"Ayo, kita harus sampai ke istana sebelum matahari terbenam"
Njina langsung berlari ke arah tandunya meninggalkan Jay yang kini menatapnya
walaupun tidak terlihat, tapi nyatanya jay juga ikut gugup saat tangannya di genggam gadis itu.•
Beberapa dayang menghampiri tandu dan membawa barang bawaan rombongan njina.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY
Teen Fiction"jika memang jodohmu adalah kematian, bolehkah aku memberikan setangkai bunga dan berharap kita dipertemukan di kehidupan selanjutnya?" "untuk apa kamu minta di pertemukan kehidupan selanjutnya kalo aku benar² bukan jodoh mu"