"Tuan, putri njina tidak ada dikamarnya" ucap salah satu pelayan istana
"Apa? Bagaimana bisa?"
"Kami sudah mencari di tempat biasa putri njina berada, tapi kami tidak menemukannya tuan"
Jeonghan bangkit dari meja makan dan menghampiri kamar putri satu-satunya
"Yeonjun, soobin"
"Ada apa ayah " soobin dan yeonjun berlari menghampiri jeonghan
"Kalian lihat njina"
"Tidak ayah, bukankah dari kemaren njina tidak keluar kamar" sahut soobin
"Cari dia, bagaimana kalau dia kenapa-napa " ucap jeonghan khawatir
"Njina pasti sangat sedih ayah, tolong ayah pikirkan lagi perjodohan ini, sebelum hal yang bahaya menghampirinya" ujar yeonjun
"Sudah ku katakan, dia hanya butuh waktu untuk mencintai pangeran heeseung " ucap jeonghan marah
"Sudahlah ayah, aku tak ingin ikut campur, kami tidak mau Njina membenci kami nantinya" ucap yeonjun sebelum pergi
"Jangan kembali sebelum putri ku ketemu" teriak jeonghan pada prajuritnya
"Bang yeonjun, njina benar-benar tidak ada" ucap hyuka panik
"Sudah tidak ada siapapun disini, ayo temui njina" ujar yeonjun
"Bang, hyuka sedang serius, njina sungguh tidak ada di rumah pohon" bisik taehyun
"Tadi pagi kami kesana dan dia tidak terlihat dimanapun" lanjutnya lagi"Apa? Kemana lagi dia"
"Jay, dia pasti menemui jay" balas beomgyu
"Ckk anak itu selalu bertindak tanpa berfikir" ucap soobin kesal
~~
"Nona sebenarnya kita akan kemana, aku lelah terus berjalan dari jam 3 pagi tadi" keluh wonyoung
"Sedikit lagi, aku tidak percaya lagi pada mereka wony, aku hanya memiliki mu sekarang" balas njina yang terus menaiki bukit
"Tapi aku takut kalau ada harimau disini" sahut nya lagi
"Sudah, ikuti aku saja"
Wonyoung me monyong kan bibirnya, dia sudah lelah tapi dia tidak mungkin juga membiarkan njina pergi sendirian, bagaimana kalo ada binatang buas nanti, pikirnya dari tadi.
Dengan wajah lesunya, wonyoung terus berjalan di belakang njina tanpa melihat ke depan, dia hanya mengikuti langkah kaki dari putri njina.
Tiba-tiba saja njina berhenti, tanpa sengaja, wonyoung menabrak punggung njina sampai mereka berdua tersungkur ke depan.
"Aduh aduh wony"
"Ya ampun nona maaf, aku tidak sengaja"
Wonyoung berdiri dan berniat menarik tubuh njina berdiri, tapi lagi-lagi wonyoung dengan tanpa sengaja melepaskan tangan njina hingga tubuh njina terhantam rumput lagi.
"Uwahhh"
"Aduh pinggang ku" ringis njina dengan memegang pinggangnya yang terasa sedikit sakit.
"Wahh tempat apa ini nona, ini benar-benar sangat indah" wonyoung menjauh, dan berlari-lari di rumput hijau yang lebat.
Njina berdecak kesal, dia bangun dan menghampiri pohon besar yang beberapa kali dia singgahi.
Bibirnya tertarik lagi saat melihat wonyoung menghampiri dirinya."Nona senang?" Pertanyaan itu di angguki njina
"Kenapa?" Tanya wonyoung lagi
Njina merebahkan dirinya dan memejamkan matanya. " entahlah, aku juga tidak mengerti"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY
Teen Fiction"jika memang jodohmu adalah kematian, bolehkah aku memberikan setangkai bunga dan berharap kita dipertemukan di kehidupan selanjutnya?" "untuk apa kamu minta di pertemukan kehidupan selanjutnya kalo aku benar² bukan jodoh mu"