macaron

14 6 0
                                    

Semua bahan yang diperlukan sudah tertata rapi di meja dapur. Zyshya, Aeleasha dan Ignacia sudah bersiap untuk bertempur dengan tepung demi bazar besok. Walaupun Zyshya tidak yakin macaron miliknya akan memenuhi standar lidah teman-temannya di sekolah, tetapi macaron buatannya akan terasa cukup enak dan memenuhi standar macaron premium. Dia sudah cukup sering membuat macaron dengan berbagai bentuk dan rasa. Sehingga, dia cukup percaya diri.

"Mulai dari mana, Zy?" Tanya Ignacia, sembari menyingsingkan lengan bajunya sebagai tanda kalau dia sudah siap.

Zyshya mengambil kitchen scale dari kabinet dapur paling bawah.

"Ditimbang dulu bahan-bahannya nanti tinggal buat adonan." Jelas Zyshya, tangannya memencet tombol power yang berada di bagian paling kiri dari dua tombol lainnya.

Ignacia akan mengambil bahan yang ada, sebelum dihentikan dengan suara Zyshya. "Lo cuci tangan dulu!"

Ignacia menurut, ia menuju wastafel untuk mencuci tangannya terlebih dahulu.

"Nanti di timbangin semua, taruh di mangkuk kecil ini." Tutur Zyshya, ia menaruh beberapa mangkuk kecil di depan Ignacia dan Aeleasha yang sedang membuka bungkus gula halus.

Ignacia dan Aeleasha mulai menimbang beberapa bahan seperti, gula halus, tepung almond, cocoa powder, gula Castor dan beberapa bahan lainnya.

Zyshya mencari colander di kabinet paling bawah sebelah kanan sampai ke kabinet terakhir, awalnya ia mencari sama dengan tempat kitchen scale namun tidak menemukan. Kemudian mencari dibagian kabinet paling atas dari kabinet paling kanan sampai kabinet paling kiri, namun juga tidak ada, isinya hanya gula, garam, tepung dan beberapa saudaranya.

Gadis itu sudah membuka semua kabinet yang ada di dapur. Zyshya menarik napas dalam.

"Cari apa sih, Zy?" Tanya Aeleasha.

Zyshya menjawab pertanyaan dari Aeleasha tanpa melihat, "colander."

"Buat apa colander?" Kali ini Ignacia yang bertanya.

"Buat gula, tepung sama cocoa powder,"

Aeleasha sedikit bingung, "emang ngaruh?"

"Ngaruh, biar ngga tepungnya benar benar halus." Jawab Zyshya menuju meja tengah tempat Ignacia dan Aeleasha menimbang bahan.

"Masa ngga punya? Miskin amat!" Tutur Ignacia dengan entengnya.

"Ini juga baru di cari."

Akhirnya Zyshya membuka laci yang ada di meja tengah, dan ia menemukan di laci tengah paling atas.

"Gue punya, ngga miskin," tutur Zyshya kepada Ignacia. Ignacia hanya menyengir kuda mendengar penuturan Ignacia.

"Nah itu ada." Aeleasha ikut tersenyum ketika Zyshya menemukan colandernya.

"Saring dulu tepung almond, gula sama cocoa powder." Zyshya mengambil mangkuk yang berisi tepung almond, icing sugar dan menggunakan colander itu agar lebih halus lagi.

"YAK! Berarti ini kita nimbang lagi? Tambahin lagi?" Heboh Ignacia, ia sudah dari tadi mengepaskan agar tepat dengan takaran sesuai resep. Kenapa tidak dari tadi aja? Suka bener ngerepotin! Untung temen kalo bukan, ia akan melempar kursi!

"Ngga usah protes lo! Lo cuma nonton angka doang! Gue yang nimbang!" Ignacia hanya menyengir kuda mendengar kalimat yang di lontarkan Aeleasha. Ya! dari tadi Aeleasha yang menimbang semua bahan, jangan tanya Ignacia ngapain? Ignacia hanya bilang 'cukup', 'kurang dikit', 'stop', 'kelebihan'. Gitu juga masih mengeluh!

Secret Mission And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang