belanja(2)

21 3 0
                                    

Happy reading!!

Sang mentari telah sempurna bersinar terang. Tak banyak orang yang berada di luar ruangan, hanya beberapa orang yang terpaksa karena memiliki tugas di luar ruangan. Berbeda dengan cowok yang sedang berdiri di samping super car miliknya, setia menunggu gadis cantik yang sudah memiliki janji dengannya.

Di balik tembok muncul seorang gadis dengan senyuman manisnya, dia Mereka tersebut berjanji untuk belanja bahan-bahan macaron untuk keperluan membuat kue kering itu. Zyshya, ia mendekati Griffin yang sedang menatap lurus ke depan.

Zyshya menepuk pundak Griffin pelan, "melamun?"

Griffin menoleh melihat ke samping kanannya, ia melihat Zyshya dengan senyuman khasnya, "nggak, cuma mikirin sesuatu aja."

Zyshya tersenyum kembali, "jangan dipikirin yang nggak perlu dipikirin."

"Kalo semuanya perlu dipikirin?" Griffin melihat Zyshya yang sedang menoleh ke arahnya.

Beberapa detik mereka bertatapan, selanjutnya Zyshya tersenyum kecil kepada Griffin.

"Perlu di pikirin atau nggak itu tergantung pemikiran kita. Kalo kita mau semuanya di pikirin, otomatis kita akan mikirin hal itu terus. Perlu dan nggak itu sesuai keinginan 'kan?"

Griffin mengangguk setuju dengan pendapat Zyshya. Kita yang membuat diri kita berpikir keras, jika kita membuat diri kita tidak memikirkan hal itu kita tidak akan berpikir keras.

"Tapi itu juga tergantung diri kita masing-masing," sambung Zyshya.

Griffin tersenyum tipis, "what do you think?" Tanya Griffin.

Zyshya mengerutkan keningnya, sedikit bingung dengan pertanyaan Griffin. Apa yang Zyshya pikiran? Tentang apa?

"Tentang apa?" Gadis itu membalas pertanyaan Griffin dengan sebuah pertanyaan juga. Zyshya belum mengerti apa yang dimaksud dalam pertanyaan Griffin.

"Lupain aja. Ayo!" Ajak Griffin.

Zyshya mengangguk lalu masuk ke super car milik Griffin. Di dalam super car itu tak ada obrolan yang terjadi hanya keheningan yang melanda dua insan itu.

"Suka dengerin musik ngga?" Setelah keheningan lama, Griffin membuka suara untuk bertanya. Cowok itu hanya tak ingin mobil mereka terlalu hening karena tidak ada obrolan.

Zyshya mengangguk singkat menjawab pertanyaan Griffin, Griffin langsung memutar lagu secara acak kemudian dia berfokus menyetir kembali. Lagu yang terputar adalah perfect dari ed sheeran. Usai lagu ed Sheeran, lagu traitor milik olivia Rodrigo mengisi keheningan yang terjadi. Senyum Zyshya tidak seperti tadi, sedikit berkurang namun tetap menunjukkan sebuah senyuman. Gadis itu mengalihkan pandangan menatap jalan yang tengah ramai tersebut, sembari mendengarkan lirik demi lirik lagu tersebut. Griffin melirik sekilas, ia kembali fokus ke jalanan.

"You betrayed me," Zyshya mengikuti lirik lagu itu dengan pelan sangat pelan, ia kembali menatap lurus ke depan.

Griffin menghentikan mobilnya pada saat lampu merah, "ini lagu yang lo bawain waktu praktek musik 'kan?"

Zyshya menarik sudut bibirnya sedikit ketika mendengar penuturan Griffin, "iya ini lagu yang gue bawain,"

Griffin kembali menyalakan mobilnya, ia mengganti lagu tersebut. Baginya sebuah lagu bisa menjadi sebuah pengingat karena satu lirik saja yang mengena pada pikiran maupun sanubari akan membuat kita memikirkan sebuah memori, memori menyakitkan.

Secret Mission And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang